Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 10 Juli 2018, 10:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi yang menyebutkan bahwa mata merah akibat terlalu sering bermain ponsel adalah tidak benar alias hoaks.


Narasi yang beredar

Informasi ini menyebar melalui pesan berantai maupun media sosial.

Berikut tangkapan layar pesan berantai yang menyebar luas di berbagai grup percakapan Whatsapp.

Pesan berantai yang menyebar melalui grup percakapan bahwa mata merah akibat main hp sambil tiduran adalah hoaks.Grup WA Pesan berantai yang menyebar melalui grup percakapan bahwa mata merah akibat main hp sambil tiduran adalah hoaks.

Informasi yang hampir sama juga menyebar di media sosial, salah satunya Instagram. Seperti dalam unggahan akun Instagram @kabarklungkung, yang menulis seperti ini: 

BAHAYA KECANDUAN MAIN HP BAGI ANAK, SEMOGA KEJADIAN INI BISA DIJADIKAN PELAJARAN! Seorang ibu menceritakan kisahnya tentang penyakit mata yang diderita anaknya akibat keseringan bermain hp. Lagi antri di poli RS Dian Harapan, ibu ini ketemu dengan anak berumur 10 tahun. Ternyata matanya sama dengan yang di derita anaknya, yang bernama Reyhan. Seperti ada darah dalam mata dan terus matanya bengkak. Cerita - cerita dengan mamanya eh ternyata sama juga karena selalu main hp. Untuk orang tua yang sayang dengan anaknya. Jangan sayang anak dengan cara yang salah, boleh main hp tapi jangan overdosis. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Lebih baik anak menangis karena minta main dari pada anak menangis karena matanya rusak, setuju? . Info dari : fb/Atie Unyil @denpasar.viral @jeg.bali. 

Namun, posting-an Instagram tersebut kemudian dihapus. Narasi senada juga dibuat akun Instagram lainnya yaitu @duniapunyacerita, yang menulis sebagai berikut:

Info dari RSAL Dr.Mintohardjo 
Umur 15 th pembuluh matanya pecah, karena kebanyakan main HP/tablet.
lebih lebih main HP sambil tiduran. mari sayangi mata kita.... cegah main HP terlalu lama.

 Selengkapnya bisa dilihat di tautan ini. 

 


Hasil konfirmasi dan penelusuran Kompas.com

Benarkah informasi yang disebutkan dalam pesan dan unggahan media sosial itu?

Saat dikonfirmasi langsung oleh Kompas.com, Dokter Spesialis Mata, dr. Ferdiriza Hamzah, Sp.M, membantah informasi itu.

Ia menyatakan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.

Penjelasan mengenai hal ini disampaikan Ferdiriza melalui unggahan Twitter-nya, @ferdirivahamzah, Senin (9/7/2018).

Mega super duper gigantic humongous HOAX,” twit dr. Ferdiriza.

Selanjutnya, Ferdiriza menjelaskan, selaput mata yang memerah disebut sebagai subconjunctival bleeding.

“Jadi ini namanya subconjunctival bleeding. Tidak berbahaya sama sekali karena 2 minggu darahnya terserap sendiri,” ujar dia.

Kondisi ini terjadi karena beberapa hal, di antaranya menggosok mata dengan sangat kencang, ada kelainan darah, mengonsumsi pengencer darah, bisa pula disebabkan bersin atau batuk yang terlalu kencang.

Faktor-faktor di atas menyebabkan pembuluh darah yang ada di balik selaput mata pecah dan mata menjadi merah.

Selengkapnya, baca penelusuran Kompas.com:
Viral, Foto Mata Merah karena Pembuluh Pecah akibat Main Ponsel, Ini Penjelasan Dokter 

Kompas TV Betapa tidak, mata kiri pria berusia 58 tahun ini bengkak dan iritasinya semakin parah, setelah diberi obat oleh dokter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau