Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Minyak Goreng Berulang Memicu Radikal Bebas

Kompas.com - 16/03/2019, 11:39 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Karena alasan berhemat, kebanyakan masyarakat menggunakan minyak goreng berulang kali. Bahkan, kalau belum berubah warna menjadi coklat, minyak tersebut akan terus digunakan.

Padahal, ada bahaya mengintai di balik pemakaian minyak goreng berulang. Salah satunya adalah memicu radikal bebas yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit.

Minyak goreng sebaiknya dipakai tidak lebih dari tiga kali. Namun, hal ini juga tergantung pada suhu yang dipakai saat menggoreng.

"Idealnya menggoreng pakai minyak yang baru. Tapi kalau tidak bisa, jangan banyak-banyak pakai minyaknya saat menggoreng. Sedikit saja," kata Prof.Ahmad Sulaeman dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Ia menjelaskan, di dalam minyak goreng juga terdapat asam lemak tidak jenuh yang bisa teroksidasi oleh proses pembakaran dalam suhu tinggi.

Susunan rantai asam lemak yang teroksidasi itu akhirnya pecah dan membentuk radikal bebas. Jika terjadi berulang kali, radikal ini membentuk polimer yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker.

Baca juga: Makan Gorengan Setiap Hari Picu Risiko Kematian Dini

Bahaya lain dari penggunaan minyak jelantah ini adalah menyebabkan batuk dan sakit tenggorokan, meningkatkan kolesterol, hingga memicu penyumbatan pembuluh darah yang mengundang serangan jantung.

Ahmad mengatakan, untuk menumis kita bisa menggunakan minyak kedelai atau minyak zaitun. Sedangkan untuk kegiatan menggoreng, gunakan minyak yang tahan di suhu tinggi seperti minyak sawit atau minyak kelapa. 

"Selain digoreng, makanan juga bisa diolah dengan cara dikukus, rebus, atau panggang. Kadar gizi dalam makanan juga akan hilang kalau kita menggoreng sampai kering," ujarnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com