Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Berpikiran Negatif Jika Ingin Otak Tetap Sehat

Kompas.com, 3 November 2019, 20:46 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Kita semua tentu ingin merasa bahagia dalam setiap aspek kehidupan. Namun, hidup di tengah-tengah krisis iklim dan dengan perkembangan teknologi di dunia yang membuat kita melihat layar sepanjang hari tanpa banyak bicara dengan orang-orang, sangat mudah menimbulkan pola pikir pesimistis.

Hasil penelitian menunjukkan, jumlah orang yang mengalami depresi dan atau gangguan kecemasan telah meningkat dalam dekade terakhir ini, dan jumlahnya terus meningkat.

Sayangnya, memiliki pikiran negatif secara konsisten dapat dengan mudah memengaruhi kesehatan otak kita.

Ini karena setiap kali kita memikirkan sesuatu yang buruk (atau tidak baik), otak kita akan memompa zat kimia yang kemudian akan memengaruhi perasaan kita.

Baca juga: Tips Menghilangkan Pikiran Negatif yang Mengganggu

Tentu saja, mudah untuk mengatakan “karena itu pikirkanlah pikiran bahagia!" Sayangnya, itu mudah dikatakan daripada dilakukan, karena kebanyakan dari kita tidak memiliki kendali tentang apa yang akan kita pikirkan, sehingga menghasilkan pemikiran negatif otomatis atau automatic negative thoughts (ANT) yang terus-menerus muncul, menginfeksi otak kita dan mencuri kebahagiaan kita.

Pada penelitian sebelumnya, ANT konstan yang membanjiri otak memiliki efek instan pada otak kecil kita (yang terlibat dalam koordinasi motorik dan organisasi pemikiran), yang membuat kita lebih ceroboh dalam berpikir dan proses pergerakan.

Selain itu, hal tersebut juga mengurangi aktivitas di lobus temporal kita, yang kemudian dapat menyebabkan masalah memori, pikiran buruk, dan depresi.

Selain itu, efek negatif ini tidak juga bersifat jangka pendek. Berpikir negatif terus-menerus juga mengubah jaringan saraf kita, yang akan memudahkan kita untuk memikirkan lebih banyak pikiran negatif.

Hal itu juga membuat kita lebih mungkin membuat keputusan buruk, yang kemudian dapat menyebabkan lebih banyak ANT, membuat kita merasa lebih buruk dan mengulangi siklus itu berulang-ulang.

Untungnya, kita dapat dengan mudah melawan ANT dengan latihan. Ini dapat dilakukan dengan mengenali pikiran negatif yang kita miliki, dan mengidentifikasinya sebagai 'hanya sebuah pikiran'.

Dalam kebanyakan kasus, menjadi rasional dan lebih sadar diri akan pemikiran kita dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan fungsi otak.

Baca juga: Hidup Lebih Tenang dengan Mengusir Pikiran Negatif

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau