Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Apakah Selama Ini Sudah Pakai Hand Sanitizer dengan Benar?

Kompas.com, 16 Juli 2020, 20:28 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol adalah metode yang nyaman untuk kebersihan tangan saat bepergian, terutama ketika kita sulit menemukan air dan sabun.

Namun, seperti halnya mencuci tangan, memakai hand sanitizer juga harus tepat. Menyemprotkan hand sanitizer ke tangan dan mengusapnya secepat mungkin bukan berarti hand sanitizer tersebut akan bekerja dengan baik.

Berikut adalah kesalahan umum yang harus diperhatikan saat menggunakan hand sanitizer.

1. Jumlahnya terlalu sedikit

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan, kita perlu menyemprotkan hand sanitizer dalam jumlah cukup untuk membasahi seluruh permukaan tangan. Kebanyaka orang hanya memakainya sedikit. 

"Cara yang tepat menggunakannya adalah memastikan hand sanitizer menyelimuti kedua tangan kita," kata Dr. Zeke J. McKinney, pakar okupansi dan lingkungan di HealthPartners Riverway Clinic di Minnesota, AS.

Menurutnya, pemakaian terlalu banyak lebih baik daripada terlalu sedikit. "Jika kita khawatir menggunakan terlalu banyak, itu tidak masalah," kata Dr. McKinney.

Setelah hand sanitizer berada di tangan, usap setiap celah jari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pemakaian hand sanitizer memakan waktu 20-30 detik dan memastikan semua bagian tangan telah terpapar.

Baca juga: Dulu Langka, Hand Sanitizer dan Masker Kini Banyak Tersedia, Diskon Pula

2. Tidak menunggu hingga cairan hand sanitizer mengering

CDC menyarankan, kita harus menggosok kedua tangan selama sekitar 20 detik hingga terasa kering.

Jika kita tidak menunggu, kita akan menghapus sesuatu, dan kemudian hand sanitizer tidak benar-benar melakukan tugasnya, kata McKinney.

Ia menambahkan, cairan hand sanitizer perlu waktu untuk bekerja menonaktifkan bakteri dan virus tertentu.

3. Hanya mengandalkan hand sanitizer

Kita membutuhkan tangan yang bersih setelah menyantap makanan dengan tangan atau berolahraga. Namun hand sanitizer tidak menggantikan metode mencuci tangan dengan sabun dan air secara menyeluruh ketika ada kotoran atau lemak di tangan kita.

"Jika ada kotoran yang menutupi bagian tangan, hand sanitizer tidak bisa benar-benar sampai ke permukaan tangan kita," kata McKinney.

"Alasan menggosok tangan dengan sabun dan air lebih efektif dalah karena kita melakukan tindakan mekanis untuk melepaskan bakteri dari menggosok tangan."

Menggunakan hand sanitizer dengan benar adalah cara efektif untuk memperlambat potensi penyebaran virus corona, tetapi bukan satu-satunya langkah pencegahan yang efektif karena mencuci tangan dengan sabun dan pemakaian masker lebih efektif.

"Jika saya bisa memilih satu hal, saya memilih masker, dan saya biarkan tangan saya kotor," kata Russo.

Baca juga: Cuci Tangan pakai Sabun Cuci Piring Lebih Bersih?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau