Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bekal Orangtua Mendampingi Anak Belajar Jarak Jauh

Kompas.com, 28 Agustus 2020, 10:16 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 bukan sekadar masalah kesehatan, tapi juga berdampak pada berbagai hal, salah satunya dunia pendidikan.

Adanya pandemi sangat memengaruhi cara belajar anak sekolah saat ini. Anak-anak juga tak lagi bisa berkumpul dan bermain bersama teman-temannya di sekolah.

Padahal, anak sekolah dasar, usia 6-12 tahun adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak-anak.

Karena itu, anak-anak membutuhkan pendampingan lebih dari orangtua, keluarga, guru, dan sekolah untuk memastikan mereka dapat belajar dan bertumbuh dengan baik, mulai dari kesehatan fisik, interaksi sosial, serta pengembangan logika dan kreativitas mereka.

Baca juga: 5 Langkah untuk Mengelola Stres pada Anak Saat Belajar Online

Menurut Dr. Vivid F. Argarini, seorang praktisi pendidikan dan komunikasi, ada tiga hal yang dibutuhkan sebagai bekal orangtua mendampingi anak belajar jarak jauh dari rumah. Yang pertama adalah mengenali gaya belajar anak.

“Meskipun dalam satu rumah ada 2-3 anak, gaya belajar masing-masing anak pasti berbeda. Ada yang suka belajar sambil ngemil, ada yang memilih belajar sambil rebahan, ada yang belajar sambil main games, dan lainnya. Ini dulu yang harus dipahami orangtua,” katanya dalm konferensi pers virtual HiLo School Learn & Play 2020.

Kedua, orangtua harus memahami kebutuhan anak. Ketahui lebih dulu dalam satu hari ada berapa mata pelajaran, satu mata pelajaran berapa jam, apa saja tugas mata pelajaran tersebut.

Selanjutnya Vivid menyarankan, para orangtua untuk duduk di samping anak memerhatikan bagaimana anak dan pengajar berinteraksi selama pembelajaran jarak jauh.

“Dengan begitu, kita bisa memahami emosi anak, ketika dia mengeluh tugasnya terlalu banyak atau ketika dia merasa bosan. Penting lho bagi orangtua memahami beban anak dan emosi anak,” ujarnya.

Ketiga, Vivid juga mengingatkan untuk menerapkan pola komunikasi yang asertif. Menyampaikan sesuatu yang diinginkan, dirasakan, dipikirkan pada anak dengan tetap menjaga dan menghargai perasaan anak.

Baca juga: Solusi Cerdas Mendampingi Anak di Masa Pandemi

“Kita bisa berkomunikasi dengan 5 W+1 H, tanyakan tugasnya apa? Bagaimana menyelesaikannya? Kapan harus dikumpulkan? dan seterusnya. Bicara dengan bahasa yang mudah dimengerti anak. Kalau perlu kita berlutut untuk menyamakan posisi dengan anak,” jelas ibu tiga anak ini.

Jangan lupa menghargai karya dan mengapresiasi usaha anak. Sehingga, orangtua tak melulu hanya melihat angka, tapi juga melihat setiap usaha anak selama belajar jarak jauh.

“Tak usah terburu-buru mengintervensi anak. Berikan dia waktu untuk menyelesaikan tugasnya. Setelah itu, beri apresiasi. Hindari bersikap demanding. Anak juga punya tahapan untuk mencari solusi atas problem-nya lho,” pungkasnya.

Ketiga bekal tersebut, akan menciptakan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Orangtua bukan hanya menuntut hasil pada anak, tapi juga mendampingi anak menjalani proses belajar jarak jauh. Dengan demikian, anak akan lebih nyaman belajar.

Baca juga: Jangan Ucap 5 Kalimat Ini jika Ingin Membesarkan Anak Bermental Kuat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau