Oleh: Zen Wisa Sartre dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com - Menerima diri dengan segala kekurangan memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Akan tetapi, kita akan cenderung berpikir negatif bila terus demikian.
Kurangnya penerimaan diri juga dapat menghambat perkembangan kehidupan kita. Hal itu akan memengaruhi kepercayaan diri dan mencegah potensi yang dapat kita capai.
Erix Soekamti, salah satu musisi Indonesia, memaparkan bagaimana dirinya belajar menerima diri dalam siniar BEGINU yang bertajuk “Erix Soekamti: Nasib, Takdir, dan Ilusi Kebebasan Manusia”.
Tidak semua orang mau dan siap menerima kenyataan bahwa dirinya penuh kekurangan. Terlebih, kita juga kerap teringat atas pilihan-pilihan yang mengecewakan.
Lantas, bagaimana kita menerima diri tanpa perasaan menghakimi? Melansir dari Inc. berikut adalah sepuluh langkah cara menerima diri.
Terdengar klise, tetapi memang tidak ada manusia yang sempurna. Karena manusia tidak pernah luput dari kesalahan.
Akan tetapi, kita bisa memulainya dengan menghargai segala tindakan dan pilihan yang diambil sebagai pelajaran. Kita bisa memulainya dengan menenangkan pikiran dan mengevaluasi penyebab kita bertindak demikian.
Baca juga: Cara Menghadapi Ekspektasi Tinggi Atasan
Terkadang, lebih menyenangkan untuk berpura-pura seakan tidak ada yang terjadi, tetapi menghadapi kenyataan dan menerima keadaan akan membuat kita lebih bahagia.
Dengan menghadapi kenyataan, kita mulai menerima apa yang sedang terjadi di sekeliling kita, termasuk perasaan dan pikiran. Hal ini akan membantu kita untuk lebih bijak kala mengalami keadaan serupa.
Berhenti menyangkal perasaan negatif, seperti sedih dan kecewa, dapat mengubah. Kita jadi sadar bahwa memiliki perasaan itu adalah hal normal. Kita juga tidak perlu terus-menerus merasa diri baik-baik saja.
Dengan menyangkal perasaan negatif, kita justru memanipulasi pikiran dan perasaan yang nyatanya berpengaruh buruk, khususnya keadaan mental.
Untuk menerima diri sepenuhnya, penting mengidentifikasi apa yang ingin kita capai dan lakukan.
Langkah awal yang dapat kita lakukan adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait situasi yang sedang dihadapi. Dengan begitu, kita akan mendapatkan pengetahuan dan solusi yang tepat untuk bertindak.
Ajukan pertanyaan terhadap diri sendiri untuk mengidentifikasi keadaan. Satu hal yang perlu diingat adalah angan mengajukan pertanyaan yang tidak relevan sehingga memunculkan perasaan cemas dan overthinking.