Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari, 5 Pola Makan yang Mempercepat Munculnya Kerutan

Kompas.com, 31 Januari 2023, 10:10 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber She Finds

KOMPAS.com - Merawat kulit dengan skincare yang tepat memang dapat membantu menangkal efek penuaan seperti munculnya garis-garis halus dan kerutan.

Namun, tidak peduli seberapa sering kita merawat kulit jika itu tidak dilakukan bersamaan dengan mengubah pola makan yang lebih baik, maka semuanya bisa mendorong dampak penuaan dini.

Sebab, kulit merupakan sebuah organ yang sebagian besar dipengaruhi oleh nutrisi yang kita dapatkan dari makanan.

Untuk itu, mengonsumsi makanan yang kurang tepat tidak hanya bisa membuat kulit tampak kusam, tetapi juga mempercepat timbulnya kerutan.

Baca juga: 6 Cara Menyamarkan Kerutan di Bawah Mata, Bisa Dicoba di Rumah

Pola makan yang mempercepat kerutan

Dilansir laman She Finds, para ahli pun membagikan sejumlah pola makan atau kesalahan diet yang paling sering kita lakukan sehingga mempercepat timbulnya kerutan sebagai berikut.

1. Mengonsumsi gula secara berlebihan

Seharusnya tidak mengejutkan bahwa gula dapat merusak perawatan kulit kita.

Gula diketahui buruk bagi kesehatan dalam berbagai hal dan itu juga dapat menyebabkan munculnya keriput.

Menurut ahli dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, Dr Joshua Zeichner, MD, molekul gula dalam aliran darah kita dapat menempel pada kolagen, dalam proses yang dikenal sebagai glikasi.

"Kolagen terglikasi kehilangan kelenturannya dan menjadi keras, yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya keriput," kata dia.

Menurut American Heart Association (AHA), wanita harus membatasi asupan gula mereka hingga 6 sendok teh, atau 25 gram per hari.

2. Makan terlalu banyak karbohidrat olahan

Kita semua tahu bahwa makanan terbaik adalah karbohidrat.

Tapi, kita harus berhati-hati dengan jenis karbohidrat yang kita makan, karena jika kita memilih makanan yang terlalu banyak diproses, itu mungkin akan membuat kulit menua tanpa kita sadari.

"Diet dengan indeks glikemik tinggi, tinggi karbohidrat, dan gula dapat secara langsung mengikat kolagen maupun elastin, yamg menyebabkan kerusakan dari waktu ke waktu," demikian penuturan dokter kulit yang berbasis di New York, Dr Susan Bard, MD.

"Hal ini juga secara tidak langsung dapat menyebabkan kulit wajah mudah keriput dan kehilangan volume," kata dia.

Nah, untuk mencegahnya, cobalah membatasi asupan karbohidrat sebisa mungkin dan pilihlah gandum atau biji-bijian utuh jika memungkinkan.

Baca juga: Face Yoga yang Keliru Bisa Mengundang Kerutan Baru, Perhatikan Hal Ini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau