Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.
GENERASI digital merupakan sebutan kepada entitas masyarakat yang lahir serta dibesarkan dalam masa teknologi digital. Sebagian mereka bahkan mempunyai kemampuan memakai teknologi secara efektif.
Generasi ini terbudayakan dengan ragam teknologi seperti internet, smartphone, serta fitur teknologi yang lain sejak dini.
Gaya dan metode berpikir serta bersosialisasi mereka cenderung berbeda dibanding generasi lebih dahulu.
Dari perspektif usia, biasanya generasi digital adalah mereka yang lahir antara tahun 1980-an sampai 2000-an. Ada juga yang mengatakan mereka yang lahir sampai tahun 1995 selaku bagian dari generasi digital.
Setiap penjelasan ini, sebenarnya dipengaruhi oleh kehadiran teknologi di lingkungan sosial-budaya mereka.
Jika dianalisis, kedua hal ini, yakni generasi digital serta literasi digital memiliki hubungan sangat erat.
Di mana generasi digital dibesarkan dalam masa teknologi digital, sehingga mereka mempunyai keahlian mempergunakan dengan baik teknologi serta internet secara efektif serta natural.
Adapun literasi digital pada dasarnya merupakan kemampuan orang dalam memakai teknologi serta data digital secara baik dan efektif.
Dengan fakta ini generasi digital cenderung mempunyai tingkatan literasi digital yang cukup mumpuni.
Karena mereka mampu menggunakan teknologi serta internet, yang dengannya dipergunakan untuk mendapatkan, memproses, serta mengelola dan menganalisis berbagai data.
Dengan sendirinya literasi digital sangat membantu generasi digital menciptakan, mengevaluasi, serta memakai data yang ada secara online, bahkan menolong mereka menjadi pemikir yang kritis serta membuat keputusan bijaksana.
Dengan konteks seperti ini maka literasi digital jadi sangat bermakna untuk generasi digital, terutama ketika mereka membutuhkannya untuk optimasi teknologi serta data digital dengan sebaik-baiknya.
Namun demikian, kehadiran teknologi yang hampir “melekat” ini bukan tanpa dampak negatif. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, keterasingan sosial. Generasi digital yang cukup terbiasa berelasi lewat media sosial serta beragam fitur digital, akhirnya banyak dari mereka yang kurang mempunyai ikatan yang kokoh dengan orang lain secara langsung.
Akibat jauhnya, karena rapuhnya ikatan ini, mereka kadang langsung merasa “sendirian”.