KOMPAS.com - Saat membeli wewangian, kita sering kali bingung memilih antara eau de parfum, eau de toilette, atau eau de cologne.
“Apa sih bedanya eau de toilette dan eau de parfum? Katanya eau de parfum lebih tahan
lama, mengapa tidak beli eau de parfum aja?”
Eits, jangan salah. Dua tipe wewangian ini rupanya punya fungsi yang berbeda agar bisa
disesuaikan dengan kebutuhan. Itu sebabnya beberapa brand hanya mengeluarkan eau de toilette.
Memang benar, konsentrasi pada eau de parfum lebih tinggi sehingga wewangian dapat menempel lebih intens pada tubuh.
Namun, eau de toilette dapat menjadi pilihan yang tepat bila kita menginginkan wewangian yang dapat secara cepat memberikan kesegaran tanpa memberikan kesan terlalu pekat.
Nah, ada 4 tips yang dapat kita lakukan untuk menjaga ketahanan aroma eau de toilette di tubuh. Simak caranya, ya:
Sesaat setelah mandi dan mengeringkan tubuh, kita dapat menyemprotkan eau de toilette langsung pada badan.
Kondisi tubuh yang sudah bersih dan lembap mampu mempertahankan intensitas wewangian sehingga aromanya tinggal lebih lama.
Bila kulit tidak terhidrasi dengan baik, wewangian dapat lebih cepat menguap dan tidak terkunci di titik-titik semprotan.
Akan jauh lebih baik bila kita mengolesi badan terlebih dahulu dengan pelembap agar wewangian dapat terkunci dengan baik di tubuh dan tidak cepat menguap.
Beberapa titik di tubuh kita memiliki temperatur lebih hangat dari yang lainnya, seperti belakang telinga, leher, tulang selangka, pergelangan tangan, belakang siku, dan belakang lutut.
Titik inilah yang mampu menonjolkan wewangian yang disemprotkan agar tercium lebih dominan bagi si pemakai.
Hindari kebiasaan menggosok wewangian yang sudah disemprotkan di bagian tubuh karena dapat merusak aroma Top Note yang mengakibatkan wewangian tidak tercium sebagaimana mestinya.
Sebagai alternatif, diamkan terlebih dahulu sampai wewangian mengering sempurna.