KOMPAS.com - Kelenjar sebasea yang mengeluarkan zat berminyak atau disebut sebum sebenarnya bermanfaat untuk menjaga kelembapan kulit wajah.
Namun, dalam kasus yang sering terjadi, kelenjar minyak yang berlebihan ternyata juga bisa menyebabkan sejumlah masalah kulit seperti timbulnya komedo dan jerawat.
Lebih lanjut, dokter keluarga dari Cleveland Clinic, Simon Hodes, MB, ChB pun menjelaskan mengenai penyebab dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kulit berminyak sebagai berikut.
Ada banyak alasan mengapa kulit wajah kita mungkin berminyak, beberapa di antaranya yakni:
Memiliki kelenjar sebasea yang terlalu aktif dapat menurun dalam keluarga.
Apakah kulit kita berminyak, kering, atau kombinasi keduanya, satu hal yang pasti kulit kita akan berubah seiring berjalannya waktu.
Ini adalah hal umum untuk melihat banyak perubahan kulit selama masa pubertas dan pada orang dewasa muda.
Apalagi, seiring bertambahnya usia, kadar hormon kita menurun sehingga produksi kolagen melambat, begitu pula dengan kelenjar sebasea.
Hasilnya kulit lebih kering dan lebih mudah berkerut.
Baca juga: Kulit Berminyak dan Breakout, Apa Solusinya?
Menstruasi juga bisa menyebabkan kulit wajah berminyak.
Sebab, kadar progesteron kita paling tinggi selama fase luteal dari siklus (pasca-ovulasi dan pra-menstruasi) sehingga kelenjar sebasea bisa menjadi berlebihan.
Tempat tinggal kita dapat memberikan dampak yang signifikan pada kulit.
Cuaca yang lebih hangat lebih kondusif untuk produksi minyak, sementara suhu yang lebih dingin cenderung membuat kulit kering.
Untuk alasan itu, orang yang tinggal di iklim tropis yang lembap lebih cenderung memiliki kulit berminyak daripada mereka yang tinggal di daerah beriklim kering.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ukuran pori-pori dan hanya sedikit yang dapat kita kendalikan.
Pertama-tama, ukuran pori-pori bersifat genetik dan bisa ditentukan oleh ukuran kelenjar sebasea kita.
Selain itu, pori-pori juga dapat melebar karena jerawat sebelumnya, fluktuasi berat badan, dan kondisi kulit.
Kita tidak bisa mengecilkan pori-pori, tapi ada banyak cara untuk membuatnya tampak lebih kecil.
Menurut Hodes, meskipun stres adalah bagian dari kehidupan dan sulit untuk dihindari, namun stres bisa meningkatkan kadar kortisol dan salah satu efeknya adalah memberi tahu kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak sebum.
"Makanan dengan indeks glikemik (GI) yang lebih rendah akan menjaga kadar gula dan insulin tetap rendah, yang dapat membantu menjaga kadar sebum tetap rendah," kata Hodes.
Jadi, diet rendah GI yang sehat akan membantu kulit dan juga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Lantas, seperti apa penerapannya dalam praktik?
Baca juga: 10 Resep Masker Wajah Rumahan untuk Atasi Kulit Berminyak
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya