Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INDONESIA TERHUBUNG

Mengenal Digital Parenting, Pola Asuh di Era Digital agar Anak Menjadi Generasi Emas

Kompas.com - 09/06/2023, 17:45 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Era digital menimbulkan sejumlah tantangan bagi orangtua dalam pola pengasuhan anak. Salah sedikit saja, anak dapat kecanduan handphone (HP) yang berujung pada masalah mental, seperti gangguan tidur, tantrum, dan pribadi tertutup.

Menjauhkan anak dari HP serta teknologi digital juga bukan merupakan cara terbaik. Bagaimanapun, orangtua tak terlepas pula dari HP di era digital. Selama orangtua memakai HP, anak akan penasaran.

Untuk mengatasi masalah itu, orangtua dapat menerapkan pola asuh digital parenting. Pola asuh ini juga dapat melindungi anak-anaknya dari risiko paparan konten negatif yang beredar.

Digital parenting sendiri merupakan pola asuh inovatif di era serbadigital. Dengan digital parenting, orangtua memberikan pengetahuan kepada anak tentang batasan-batasan penggunaan HP dan teknologi digital.

Baca juga: Tips Menerapkan Digital Parenting, Cara Mendidik Anak Era Digital

Orangtua juga membimbing serta mengawasi anak saat mengakses HP dan internet. Lantas apa saja yang dapat dipraktikkan orangtua saat menerapkan digital parenting?

1. Hindarkan anak dari mengakses konten yang tak sesuai ajaran moral

Sebagai orangtua, Anda memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk moralitas anak. Oleh karena itu, Anda perlu memberikan pengetahuan kepada anak terkait konten apa saja yang tidak boleh diakses karena tidak sesuai dengan nilai moral, seperti kekerasan, bahasa kasar, seksual, atau kebencian dari jangkauan anak.

Dengan memberikan pemahaman, Anda pun secara langsung menghindarkan anak paparan konten negatif. Jangan lupa, selalu awasi anak saat mereka mengakses HP.

Saat mereka tiba-tiba mengakses konten negatif, segera beri pemahaman kenapa konten yang sedang mereka buka tidak baik bagi anak.

2. Ajarkan untuk laporkan konten negatif

Selain memberi pemahaman dan menghindarkan anak dari mengakses konten negatif, Anda juga bisa mengajarkan anak untuk melaporkan konten tersebut. Hal ini akan membantunya untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Anak juga akan semakin peka terhadap konten yang tidak pantas atau merugikan.

Selain itu, berikan juga pemahaman bahwa melaporkan konten negatif bukanlah tindakan yang salah atau mengadu-domba, melainkan tindakan untuk menjaga keamanan dalam komunitas digital.

3. Gunakan aplikasi parental control untuk batasi akses digital anak

Tak sekadar memberikan pemahaman, orangtua juga dapat melakukan langkah preventif dengan menggunakan aplikasi parental control.

Aplikasi itu dapat membatasi, menyaring, dan memantau aktivitas anak dalam mengakses konten digital melalui HP.

Baca juga: Pahami 5 Prinsip Dasar dalam Digital Parenting

4. Buat aturan jelas terkait durasi akses HP dan internet

Cara paling efektif agar anak tidak kecanduan internet atau HP adalah dengan membatasi secara jelas durasi waktunya.

Selain dapat menjaganya dari konten negatif, pembatasan durasi penggunaan teknologi juga akan membantu anak untuk menyeimbangkan kehidupannya sebagai anak-anak.

Saat anak sedang tidak mengakses internet atau HP, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan lain, seperti bermain atau bercerita dengannya. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengembangkan hubungan sosial.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com