Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Dampak Buruk yang Terjadi bila Jarang Ganti Kaus Kaki Menurut Dokter

Kompas.com - 19/06/2023, 12:14 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita mungkin pernah tidak mengganti kaus kaki karena lupa mencucinya, atau sudah merasa nyaman karena warnanya senada dengan outfit yang kita kenakan.

Namun, bagaimanapun juga, kaus kaki yang sudah dipakai berulang kali akan menyimpan banyak kotoran maupun bakteri yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan kaki.

Dilansir dari laman The Healthy, para dokter pun memperingatkan kita untuk lebih sering mengganti kaus kaki karena beberapa hal berikut ini.

Dampak buruk jarang ganti kaus kaki

Kaus kaki yang bersih membantu menjaga kebersihan kaki, mencegah infeksi jamur atau bakteri, dan menjaga kaki kita tetap segar dan nyaman.

Sebaliknya, kaus kaki yang kotor dapat menyebabkan serangkaian masalah seperti:

1. Munculnya bau busuk

Efek samping yang bisa langsung dirasakan saat kita tidak mengganti kaus kaki adalah bau apek.

Seorang dokter ahli penyakit kaki, Dr Wenjay Sung, DPM, mengatakan bahwa kombinasi keringat, bakteri, dan sel kulit mati pada kaki akibat kaus kaki yang kotor bisa menghasilkan bau busuk yang unik.

Meskipun bau kaki sendiri belum tentu merupakan masalah kesehatan, namun hal ini dapat menyebabkan masalah jika mengganggu orang-orang di sekitar.

Kemungkinan besar kita tidak akan menyadarinya karena kita semua menjadi "buta hidung" terhadap bau kita sendiri, berkat apa yang disebut kekurangan sensorik dalam bidang psikologi.

Namun, orang-orang di sekitar kita pasti akan menyadarinya.

Nah, apabila kaki kita selalu bau, terlepas dari kaus kaki yang kita kenakan, Sung menyarankan untuk menyemprotkan sedikit pewangi khusus kaki sebelum mengenakan kaus kaki.

Baca juga: Pentingnya Ganti Kaus Kaki dan Sepatu Setelah Olahraga

2. Infeksi kaki

"Semua mikroorganisme dalam kaus kaki kotor tidak hanya menyebabkan bau, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi," kata Sung.

Bakteri seperti Staphylococcus dan jamur seperti Trichophyton menyukai kondisi kaus kaki kotor yang hangat dan lembap, sehingga dapat tumbuh subur di lingkungan tersebut.

Menurutnya, bakteri dan jamur juga dapat menyebabkan infeksi, mulai dari benjolan gatal ringan hingga infeksi jamur, seperti kutu air, hingga infeksi bakteri yang disebut selulitis.

Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi kaki dapat menjadi serius dan bahkan menjadi septik jika tidak diobati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com