KOMPAS.com - Kurma merupakan buah kering yang dikenal memiliki rasa sangat manis dan mudah ditemukan di Indonesia, terutama di bulan puasa.
Kurma adalah buah yang berasal dari pohon palem, yang tumbuh di area dengan iklim tropis dan dapat dimakan langsung tanpa dikeringkan.
Biasanya, kurma jenis Medjool dikonsumsi dengan cara ini, segar tanpa dikeringkan.
Selain itu, kurma juga mengandung gula alami di dalamnya, sehingga mengeringkannya akan membuat rasa manisnya bertambah pekat.
Namun menariknya, kurma rupanya tidak membahayakan meski mengandung gula.
“Namun, hanya karena kurma kaya akan gula, tidak berarti gula buruk untuk tubuh."
Baca juga: Dampak Makan Kurma Berlebihan, Gangguan Pencernaan hingga Diabetes
"Kurma memiliki banyak manfaat dan kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh,” ujar ahli diet bersertifikat Gillian Culbertson, RD, LD sebagaimana dikutip dari Cleveland Clinic.
Bahkan menurut Departemen Pertanian AS (USDA), satu porsi (sekitar 100 gram) kurma saja sudah dapat memenuhi rekomendasi harian dari berbagai nutrisi yang dibutuhkkan tubuh.
Berikut rinciannya:
Selain itu, kurma juga kaya akan zat besi dan serat, dengan sekitar tujuh gram serat per sajiannya, sama dsengan jumlah serat dalam 125 gram pasta masak.
Kandungan nutrisi di atas inilah yang membuat kurma memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, berikut di antaranya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nutrients menemukan bahwa manfaat serat dari sayuran dan buah-buahan bagi usus besar bukan hanya melancarkan pencernaan, namun juga beberapa hal berikut:
Kurma matang dengan senyawa tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan, yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas sendiri merupakan molekul sel rusak yang mencuri elektron dari sel sehat untuk menstabilkan dirinya sendiri, yang dapat memicu kerusakan sel dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis, seperti penyakit autoimun, kanker, jantung, dan katarak.
Adapun jenis anyioksidan yang ada dalam kurma adalah sebagai berikut: