KOMPAS.com - Beberapa dari kita harus tetap tinggal dengan orangtua meskipun sudah memasuki usia dewasa.
Ada yang melakukannya karena faktor finansial, kemudahan maupun niatan untuk merawat orangtua di usia senja.
Namun tak bisa dipungkiri kondisi ini kadang kala menyulitkan dan tak jarang bisa memicu konflik.
Baca juga: Spanyol Akan Berikan Rp 4 Juta Per Bulan agar Anak Muda Tak Tinggal bersama Orangtua
Ada sejumlah dinamika yang harus dihadapi ketika kita tinggal serumah dengan orangtua di fase umur 30 tahun.
Misalnya merasa tidak memiliki privasi, kebebasan maupun batasan yang sehat karena otoritas orangtua.
Gaya hidup, pola kerja dan cara komunikasi yang berbeda juga bisa menjadi tantangan tersendiri ketika berusaha hidup berdamping dengan ayah dan ibu yang semakin tua.
Baca juga: Tinggal di Rumah Mertua? Ini 4 Cara Mudah agar Akrab
Untuk mengatasi kondisi ini, Dr. Kristie Overstreet, terapis keluarga asal Florida, membagikan tipsnya untuk kita.
Menurut Overstreet, kunci penting untuk hidup harmonis sebagai orang dewasa di rumah adalah mengomunikasikan kebutuhan kita di awal.
"Ini membantu menetapkan batasan dan menjaga rasa hormat," katanya.
Contohnya pengaturan batasan seputar privasi dan jam malam, yang bisa jadi rumit bagi kita yang sudah terbiasa mengatur hidup sendiri.
Disarankan untuk melakukan dialog terbuka dan membicarakanya dengan tenang tapi persiapan diri untuk argumentasi.
Baca juga: Ada Anak di Rumah, Orangtua Lebih Bahagia dan Tidak Kesepian
"Ini benar-benar memikirkan tentang apa kebutuhan itu tinggal di rumah dan benar-benar menyebutkan setiap hambatan potensial yang Anda tahu mungkin muncul dan membicarakannya lebih awal," jelas Overstreet.
"Dalam hal komunikasi, sangat penting untuk tidak melompat dan bersikap defensif," pesannya.
Baca juga: Sulit Punya Rumah, Milenial Terancam Tinggal di Rumah Orangtua Usai Menikah
Jangan lupa untuk meminta maaf kepada orangtua setelah pemahaman muncul, untuk perbedaan sikap atau ucapan kita yang mungkin menyinggung mereka.