Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Hidup Harmonis Saat Harus Tinggal di Rumah Orangtua

Kompas.com - 21/06/2023, 12:54 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa dari kita harus tetap tinggal dengan orangtua meskipun sudah memasuki usia dewasa.

Ada yang melakukannya karena faktor finansial, kemudahan maupun niatan untuk merawat orangtua di usia senja.

Namun tak bisa dipungkiri kondisi ini kadang kala menyulitkan dan tak jarang bisa memicu konflik.

Baca juga: Spanyol Akan Berikan Rp 4 Juta Per Bulan agar Anak Muda Tak Tinggal bersama Orangtua

Kiat hidup harmonis saat harus serumah dengan orangtua

Ada sejumlah dinamika yang harus dihadapi ketika kita tinggal serumah dengan orangtua di fase umur 30 tahun.

Misalnya merasa tidak memiliki privasi, kebebasan maupun batasan yang sehat karena otoritas orangtua.

Gaya hidup, pola kerja dan cara komunikasi yang berbeda juga bisa menjadi tantangan tersendiri ketika berusaha hidup berdamping dengan ayah dan ibu yang semakin tua.

Baca juga: Tinggal di Rumah Mertua? Ini 4 Cara Mudah agar Akrab

Untuk mengatasi kondisi ini, Dr. Kristie Overstreet, terapis keluarga asal Florida, membagikan tipsnya untuk kita.

Jelaskan kebutuhan kita untuk batasan yang sehat

Menurut Overstreet, kunci penting untuk hidup harmonis sebagai orang dewasa di rumah adalah mengomunikasikan kebutuhan kita di awal.

"Ini membantu menetapkan batasan dan menjaga rasa hormat," katanya.

Contohnya pengaturan batasan seputar privasi dan jam malam, yang bisa jadi rumit bagi kita yang sudah terbiasa mengatur hidup sendiri.

Disarankan untuk melakukan dialog terbuka dan membicarakanya dengan tenang tapi persiapan diri untuk argumentasi.

Baca juga: Ada Anak di Rumah, Orangtua Lebih Bahagia dan Tidak Kesepian

"Ini benar-benar memikirkan tentang apa kebutuhan itu tinggal di rumah dan benar-benar menyebutkan setiap hambatan potensial yang Anda tahu mungkin muncul dan membicarakannya lebih awal," jelas Overstreet.

Ilustrasi keluarga KOMPAS.com/Gischa Prameswari Ilustrasi keluarga
Penting pula untuk mengingat kebutuhan orangtua dan menyadari jika bahasan ini bisa membuat frustasi jika tidak dilakukan secara langsung.

"Dalam hal komunikasi, sangat penting untuk tidak melompat dan bersikap defensif," pesannya.

Baca juga: Sulit Punya Rumah, Milenial Terancam Tinggal di Rumah Orangtua Usai Menikah

Jangan lupa untuk meminta maaf kepada orangtua setelah pemahaman muncul, untuk perbedaan sikap atau ucapan kita yang mungkin menyinggung mereka.

"Sebagai orang dewasa, Anda dapat memiliki kepemilikan pribadi atas perasaan Anda, serta tindakan Anda, terhadap orang tua Anda yang mungkin tidak dapat Anda lakukan sebagai orang yang lebih muda," tandas Overstreet.

Pertahankan kemandirian lewat struktur

Hal ini awalnya sulit saat kita harus kembali tinggal bersama orangtua setelah sebelumnya hidup terpisah.

Untuk mengatasi hilangnya kebebasan yang dirasakan ini, Overstreet merekomendasikan untuk mengambil alih hal-hal yang dapat kita kendalikan.

Misalnya dengan mengurus cucian, makanan dan kebutuhan pribadi lainnya sendiri.

Baca juga: Tinggal Serumah, tapi Kok Jarang Ngobrol?

Ilustrasi mencuci pakaianDok. Shutterstock Ilustrasi mencuci pakaian
Perilaku ini bisa memberikan sensasi seolah-olah kita masih hidup sendiri karena kembali tinggal di rumah orangtua kadang bisa menjatuhkan harga diri seseorang.

Buat ruang pribadi yang berjarak dari kendali orangtua

Hal ini kadang sulit dilakukan karena kita tinggal di rumah milik orangtua.

Overstreet merekomendasikan menjadikan kamar sebagai wilayah pribadi dan melengkapinya dengan hal yang dapat membuat kita merasa mandiri seperti televisi, kulkas mini atau perlengkapan kerja.

Memiliki ruang terpisah membantu menciptakan otonomi sehingga kita bisa mengontrol kapan dan bagaimana berinteraksi dengan orangtua.

Ilustrasi keluarga sedang mendiskusikan bisnis (Dok. Kredivo) Ilustrasi keluarga sedang mendiskusikan bisnis (Dok. Kredivo)
Disarankan juga untuk memperjelas kepada orangtua bahwa kita memiliki kewajiban lain dan mungkin tidak ingin bersosialisasi dengan keluarga sepanjang waktu.

Baca juga: Benarkah Orang Tua yang Tinggal di Panti Jompo Lebih Bahagia?

Di sisi lain, kita juga harus menyisihkan waktu untuk bersosialisasi dengan orangtua secara reguler.

"Itu kembali ke komunikasi itu dan benar-benar terbuka dengan itu," kata Overstreet.

Tetapkan tujuan yang realistis dan spesifik

Keputusan untuk kembali tinggal bersama orangtua bisa terasa sebagai kemunduran meskipun sebenarnya berguna untuk kehidupan kita.

"Saya akan mendorong Anda untuk menetapkan beberapa, tidak terlalu banyak, tujuan yang sangat spesifik untuk tinggal di rumah dan menjadi sangat spesifik," kata Overstreet.

Baca juga: Tak Selamanya Tinggal Bareng Mertua, Calon Pengantin Bisa Wujudkan Rumah Impian di Pameran OWF 2023

Misalnya niatan untuk menabung sebelum membangun rumah sendiri atau kebutuhan pekerjaan.

Buat simbol secara visual untuk tujuan ini agar tetap bisa menuntun kita tetap di jalur, khususnya di momen-momen sulit.

Momen mengingatkan diri sendiri bahwa situasinya hanya sementara dapat membantu menjaga keharmonisan.

Saling menghormati

.Shutterstock .
Sikap saling menghormati sangat dibutuhkan ketika anak yang beranjak dewasa tinggal bersama orangtua.

"Rasa hormat berlaku dua arah, dan itu berarti hal yang berbeda bagi orang yang berbeda," kata Overstreet.

Penting untuk mengakui jika kita hanya memiliki kendali atas tindakan pribadi dan tidak dapat mengontrol apa yang dilakukan orangtua.

Baca juga: Punya Banyak Uang, Ayu Ting Ting Pilih Tinggal Bersama Orangtua

"Cara terbaik agar kita dapat memiliki dinamika hubungan yang sehat bagaimanapun kelihatannya, adalah dengan mencontohkan dan menunjukkan apa yang ingin kita terima kembali," kata Overstreet.

"Jadi jika kita hidup sesuai keinginan kita dan mereka tidak, setidaknya kita melakukan tujuan kita, dan itu akan membantu kita menetapkan batasan yang lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com