KOMPAS.com - ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan hiperaktivitas dan perilaku impulsif dalam kadar yang tidak biasa.
Penderita ADHD cenderung kesulitan memusatkan perhatiannya pada satu hal tertentu maupun duduk diam di posisi yang sama dalam waktu lama.
Jika orang pada umumnya mengalami naik turun energi dan fokus maka penderita ADHD akan mengalaminya lebih sering dan intens.
Baca juga: 3 Perbedaan ADHD dan Autisme
Kondisi tersebut lalu berdampak signifikan pada aktivitas harian termasuk kemampuan belajar, pekerjaan, relasi pribadi serta rumah tangga.
ADHD adalah kondisi yang bisa dialami orang dewasa maupun anak-anak.
Gejalanya berawal sejak masa kanak-kanak meskipun ada juga yang baru dikenali setelah di masa dewasa.
Keluhan ADHD pada orang dewasa memang tidak sejelas pada penderita anak-anak karena kecenderungan hiperaktif biasanya lebih terkontrol.
Baca juga: Apa Perbedaan ADHD dan Kecemasan pada Anak-anak?
Namun masalah perilaku impulsif, kegelisahan dan kesulitan fokus dapat terus berlanjut.
Dicurigai faktor genetika bisa memengaruhi termasuk diturunkan dalam keluarga selain riset yang menunjukkan bahwa pengurangan dopamin merupakan faktor penyebab ADHD.
Dopamin adalah zat kimia di otak yang membantu memindahkan sinyal dari satu saraf ke saraf lainnya yang berperan dalam memicu respons dan gerakan emosional.
Baca juga: Benarkah Genetik Bisa Memicu ADHD?
Penelitian lain menunjukkan perbedaan struktural di otak bisa menjadi penyebab ADHD dengan penderitanya yang cenderung memiliki volume materi abu-abu yang lebih sedikit.
Materi abu-abu termasuk area otak yang membantu:
Keluhan umum yang banyak terjadi misalnya:
Baca juga: 7 Cara Melatih Fokus agar Tidak Mudah Kehilangan Konsentrasi
Selain itu, ada beberapa gejala spesifik lainnya yang bisa menjadi spektrum ADHD seperti hiperaktif, impulsif, atau sulit fokus.
Seseorang yang mengalami hiperaktif dan impulsif akan merasakan sejumlah keluhan berikut ini:
Baca juga: Otak Sulit Fokus, Apakah Tanda ADHD pada Dewasa?
Baca juga: Simak, 4 Tips Menghentikan Overthinking pada Orang ADHD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya