Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2023, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anxiety attack atau serangan kecemasan cenderung terjadi sebagai respons terhadap pemicu stres tertentu dan dapat berkembang secara bertahap.

Sementara panic attack atau serangan panik dapat terjadi secara tidak terduga dan tiba-tiba.

Meskipun anxiety attack dan panic attack sama-sama dapat mengindikasikan kondisi kesehatan tertentu, namun keduanya adalah kondisi yang berbeda.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan antara keduanya, simak penjelasan berikut ini.

Apa yang dimaksud dengan anxiety attack?

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5) mendefinisikan anxiety attack sebagai fitur dari sejumlah gangguan kejiwaan yang umum.

Baca juga: Jangan Keliru, ini Bedanya Anxiety Attack vs Panic Attack

Hal ini mencakup kondisi-kondisi seperti:

• Gangguan kecemasan umum

• Gangguan panik

• Gangguan kecemasan berpisah

• Agorafobia tanpa riwayat gangguan panik

• Gangguan stres pascatrauma

• Gangguan kecemasan sosial

• Gangguan obsesif-kompulsif

• Fobia spesifik

Anxiety attack juga biasanya terkait dengan antisipasi terhadap situasi, pengalaman, atau peristiwa yang menegangkan. Hal ini dapat terjadi secara bertahap.

Gejalanya meliputi rasa khawatir, kesusahan, dan ketakutan.

Kurangnya pengenalan diagnostik terhadap serangan kecemasan ini berarti bahwa tanda dan gejalanya terbuka untuk diinterpretasikan.

Artinya, seseorang dapat mengalami anxiety attack dan memiliki gejala yang tidak pernah dialami orang lain meskipun mengindikasikan bahwa mereka juga mengalami serangan kecemasan.

Baca juga: Jangan Keliru, ini Bedanya Anxiety Attack vs Panic Attack

Apa yang dimaksud dengan panic attack?

Di sisi lain, panic attack datang secara tiba-tiba dan melibatkan rasa takut yang intens dan sering kali berlebihan.

Serangan ini juga disertai dengan gejala fisik yang sangat menantang seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, atau mual.

DSM-5 mengenali panic attack dan mengkategorikannya sebagai hal yang tidak terduga atau diharapkan.

Panic attack yang tidak terduga terjadi tanpa penyebab yang jelas. Umumnya dipicu oleh stres eksternal seperti fobia.

Panic attack dapat terjadi pada siapa saja, tetapi jika terjadi lebih dari satu kali, ini bisa berhubungan dengan kondisi kesehatan mental yang terganggu.

Gejala panic attack vs anxiety attack

Panic attack dan anxiety attack mungkin terasa serupa, dan keduanya memiliki banyak gejala emosional maupun fisik yang sama.

Kita juga bisa mengalami panic attack dan anxiety attack pada saat yang bersamaan.

Misalnya, kita mungkin mengalami kecemasan saat mengkhawatirkan situasi yang berpotensi menimbulkan stres seperti presentasi penting di tempat kerja.

Ketika situasi tersebut tiba, kecemasan dapat berujung pada serangan panik.

Panic attack dan anxiety attack juga dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional, termasuk:

• Ketakutan dan kekhawatiran

• Kesusahan

• Takut mati atau kehilangan kendali

• Rasa terlepas dari dunia (derealisasi) atau diri sendiri (depersonalisasi)

• Jantung berdebar-debar atau detak jantung yang semakin cepat

• Nyeri dada

• Sesak napas

• Sesak di tenggorokan atau merasa seperti tersedak

• Mulut kering

• Berkeringat

• Menggigil atau rasa panas

• Gemetar

• Mati rasa atau kesemutan (parestesia)

• Mual, sakit perut, atau sakit perut

• Sakit kepala

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com