Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2023, 17:49 WIB
Niken Monica Desiyanti,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lemak yang menumpuk di area perut, tak hanya dapat mengganggu penampilan, akan tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Jenis perut buncit keras paling sering dialami pria, meskipun begitu bukan tak mungkin wanita juga mengalaminya.

Melansir dari meanshealth, perut buncit terutama yang terasa keras disebabkan adanya lemak visceral yang menumpuk.

Lemak jenis ini terletak di dalam dinding perut dan mengelilingi organ-organ tubuh. Apabila jumlahnya terlalu banyak, maka dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya.

Seperti yang dijelaskan oleh Jean Pierre Despres, seorang ahli nutrisi dari Laval University, Quebec, Kanada.

Perut buncit dan keras ibarat bom waktu di dalam tubuh, karena dapat meningkatkan peluang terkena penyakit jantung dan diabetes,” jelasnya.

Selain itu, Jean juga menjelaskan bahwa kondisi perut buncit ini lebih berbahaya dibanding memiliki kolesterol dan kebiasaan merokok.

Baca juga: Mengenal Asites, Perut Buncit akibat Minum Alkohol

Kebiasaan yang menyebabkan perut buncit 

Terdapat dua jenis lemak yang ada di tubuh manusia, yaitu lemak visceral dan lemak subkutan.

Lemak subkutan terdapat pada hampir semua bagian tubuh. Sedangkan lemak visceral menempel pada organ tubuh bagian dalam, tepatnya pada otot dan area perut.

Sebenarnya, lemak visceral memiliki manfaat untuk melindungi organ.

Akan tetapi, jika jumlahnya terlalu banyak dapat menumpuk, menimbulkan tekanan, mendorong jaringan perut keluar sehingga menyebabkan perut membuncit dan keras saat di sentuh.

Perut buncit biasanya berkembang karena genetik maupun kebiasaan-kebiasaan seperti:

  • Jarang berolahraga
  • Menjalankan hidup sedentary lifestyle, atau malas bergerak
  • Banyak mengonsumsi makanan olahan seperti nasi putih, roti, dan olahan tepung lainnya.

Berisiko menyebabkan diabetes dan penyakit jantung

Jumlah lemak visceral di tubuh banyak dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan, termasuk kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Penelitian yang dilakukan Washington University menemukan bahwa lemak visceral mengeluarkan molekul tingkat tinggi yang berkaitan dengan peradangan dan resistensi insulin.

Hal ini karena lemak visceral memproduksi bahan yang bersifat racun bagi fungsi tubuh, yang disebut dengan sitokin.

Inilah yang menyebabkan tubuh lebih mudah terserang resistensi insulin sehingga menyebabkan risiko diabetes.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan Annals International Medicine juga menemukan bahwa, pria yang memiliki berat badan normal, namun memiliki perut buncit dan keras berisiko mengalami kematian akibat penyakit jantung dibanding mereka yang tidak memiliki kelebihan lemak.

Baca juga: Hindari 4 Makanan Ini jika Tak Ingin Punya Perut Buncit

Pentingnya perubahan pola hidup

Jika memiliki perut yang buncit dan keras, jangan panik. Akan tetapi, anggaplah kondisi tersebut merupakan untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat.

Mulailah dengan konsisten melakukan olahraga, konsumsi makanan alami dan jauhi makanan olahan dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi.

Baca juga: Diet Mediterania Bisa Bantu Atasi Masalah Perut Buncit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com