Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2023, 10:54 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Temulawak atau biasa disebut Javanese Turmeric termasuk tanaman herbal yang dikenal luas akan manfaatnya bagi kesehatan.

Akar dari temulawak ini mengandung senyawa curcuminoid dan minyak atsiri, yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antimikroba.

Dengan kandungan tersebut, tidak heran jika temulawak kerap dijadikan sebagai obat tradisional.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Kenali 7 Efek Samping Konsumsi Temulawak Berlebihan 

Cara minum temulawak untuk jadi obat tradisional

Temulawak dapat dijadikan obat tradisional untuk mengatasi sejumlah penyakit, mulai dari masalah pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga mengurangi peradangan di dalam tubuh.

Sejumlah penelitian pun menyebut bahwa temulawak bisa dikonsumsi untuk mencegah pembentukan sel kanker tertentu.

Menurut Formularium Ramuan Obat Tradisional dari Kemenkes RI, ada cara paling efektif untuk minum temulawak sebagai pengobatan tradisional yaitu dijadikan minuman jamu.

Untuk mengolahnya, kita dapat merebus rimpang temulawak yang sudah dibersihkan sebanyak 25-50 gram.

Kemudian air rebusan temulawak itu diminum satu jam sebelum makan untuk mengoptimalkan khasiatnya.

Selain itu, temulawak juga dapat diolah menjadi bubuk dengan mengeringkannya dan ditumbuk sampai halus.

Bubuk temulawak tersebut perlu diseduh dengan air panas. Jika tidak suka dengan rasanya, beberapa tambahan bahan alami seperti madu atau rempah lain mungkin bisa ditambahkan ke dalam gelas.

Baca juga: Jerawat hingga Tumor, 6 Khasiat Temulawak untuk Cegah Penyakit 

Ilustrasi temulawak bubukUnsplash Ilustrasi temulawak bubuk

Saat menjadikan temulawak sebagai obat tradisional, penting untuk memerhatikan jumlah konsumsi dan jangka waktunya.

Sebab jika berlebihan, temulawak juga dapat memberikan sejumlah efek samping yang merugikan bagi tubuh.

Mengutip laman Honestdocs, temulawak secara umum terbilang aman dikonsumsi dalam jangka pendek.

Dosis yang disarankan pun sekitar 500 mg sampai 3000 mg per hari, atau jika dijadikan jamu, batasan konsumsinya tidak boleh dari empat gelas per hari.

Jika perlu, konsultasikan jumlah konsumsi temulawak dalam sehari ke dokter terkait agar lebih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com