Makanan Mengandung Gluten Berisiko Sebabkan Vertigo

KOMPAS.com - Vertigo lebih dari sekedar pusing biasa.

Pengidap vertigo biasanya akan merasakan pusing dengan sensasi berputar, tak jarang menimbulkan mual, muntah serta telinga berdenging.

Beberapa pakar memercayai bahwa gluten bisa menjadi penyebab mengapa seseorang sering merasakan vertigo.

Meskipun begitu, vertigo bukanlah penyakit, melainkan suatu tanda atau gejala dari masalah kesehatan lain yang mendasarinya.

Konsumsi gluten berhubungan erat dengan penyakit celiac dan meniere. Kedua penyakit ini juga sama-sama menimbulkan gejala vertigo pada penderitanya.

Baca juga: Vertigo vs Pusing, Apa Bedanya?

Hubungan gluten dengan penyakit celiac

Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun yang gejalanya muncul ketika mengonsumsi gluten, kandungan protein yang terdapat pada padi, sereal, dan gandum.

Selain itu, gluten juga banyak terkandung dalam makanan olahan seperti roti, oat, pasta, kue, hingga sup kaleng.

Umumnya gluten boleh dikonsumsi. Namun pada orang dengan penyakit celiac, mengonsumsi gluten akan memicu peradangan, merusak permukaan usus halus, sehingga mengganggu penyerapan zat gizi.

Melansir dari verywellhealth, diperkirakan sekitar 25 persen orang dengan penyakit celiac sering mengalami gejala vertigo, pingsan, hingga mual setelah mengonsumsi makanan mengandung gluten.

Baca juga: Makanan untuk Penderita Penyakit Celiac yang Perlu Diperhatikan

Hubungan gluten dengan penyakit meniere

Selama beberapa tahun terakhir, banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi gluten dengan penyakit meniere.

Penyakit ini merupakan kelainan pada telinga bagian dalam yang menimbulkan gejala vertigo, telinga berdenging, hingga tuli yang hilang dan timbul.

Beberapa pakar kesehatan meyakini bahwa penyakit meniere disebabkan oleh autoimun.

Hingga saat ini, penyakit meniere belum bisa disembuhkan secara total dan salah satu cara yang dipercayai dapat mengatasi gejala pada penyakit meniere adalah dengan mengurangi asupan gluten.

Sebuah studi tahun 2012 secara khusus meneliti sensitivitas gluten pada 58 orang dengan penyakit meniere.

Dari hasil studi tersebut, 33 orang ditemukan menunjukkan reaksi sensitivitas gluten yang rendah pada 20 menit pertama.