KOMPAS.com - Pusing dan vertigo merupakan dua kata yang kerap digunakan bersamaan. Padahal, keduanya memiliki makna dan penyebab berbeda.
Pusing umumnya mendeskripsikan perasaan tidak seimbang. Saat pusing, bergerak akan terasa sulit. Kita bisa terhuyung-huyung saat berjalan atau merasa seperti akan jatuh.
Sementara itu, meski banyak penderita vertigo sering melaporkan pusing sebagai gejalanya, sebenarnya vertigo menggambarkan jenis sensasi berbeda, yaitu ketika merasa seolah-olah diri atau lingkungan sekitar bergerak.
Baca juga: Memahami Illyngophobia atau Ketakutan pada Vertigo
Jika mengalami vertigo, mungkin kita merasakan sensasi berputar, atau terbalik, yang juga berdampak pada keseimbangan, sama seperti pusing.
Karena itulah, tidak jarang seseorang dengan vertigo juga mengalami mual atau muntah.
Pusing dan vertigo juga bisa memiliki penyebab bereda. Berikut penjelasannya.
Seseorang bisa mengalami pusing karena berbagai alasan. Biasanya, ini disebabkan akibat kondisi lingkungan atau kondisi kesehatan lain.
Berikut beberapa penyebab pusing yang bisa terjadi:
Vertigo biasanya diakibatkan oleh kondisi yang mempengaruhi sistem vestibular, sebuah sistem di telinga bagian dalam yang berfungsi membantu memberi informasi pada otak tentang gerakan dan posisi diri kita.
Baca juga: 5 Obat Alami untuk Redakan Gejala Vertigo
Selain itu, vertigo juga dapat disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
Berikut daftar lengkap penyebab vertigo lainnya:
Selain pusing dan vertigo, ada pula yang disebut dnegan lightheadedness alias kliyengan, yang juga merupakan istilah yang sering digunakan bersama dengan kata pusing dan vertigo.
Saat merasa kliyengan, kemungkinan kita akan merasa pusing atau serasa mau pingsan.
Bahkan faktanya, kliyengan ini sering terjadi saat seseorang akan pingsan dan bisa terjadi akibat otak tidak menerima oksigen yang cukup.
Lalu, berikut beberapa penyebab lainnya: