Pameran Jam Tangan JWX, Menjual Arloji Kelas Atas dengan Cara Lugas

KOMPAS.com - Berbeda dengan kebanyakan butik arloji yang berkesan mewah, lokasi pameran Jakarta Watch Exchange yang berada di atrium Gandaria City tampak serupa dengan lokasi pameran lain.

Walau terdengar alunan musik dan cahaya terang yang menyoroti ribuan jam tangan, kita akan merasa cukup pede untuk masuk tanpa ada perasaan terintimidasi.

Para penjualnya pun mengenakan pakaian kasual, tidak seperti pegawai butik yang mengenakan jas rapi dan sepatu kulit. Di pameran ini sebagian besar pemilik toko hanya memakai kaus, jeans, dan sneaker.

Di dalam etalase kaca, arloji berbagai merek kelas atas ditata di atas bantalan beludru, beberapa dilengkapi label harga dengan tulisan tangan dari kertas-kertas kecil yang ditempelkan.

Namun meski hanya tulisan tangan, angkanya membuat mata terbelalak, karena menunjukkan harga ratusan juta hingga miliar!

Memang arloji-arloji dengan harga selangit itu dijual dengan cara "sederhana" dan lugas, seolah tidak memberi pengalaman "mewah" pada pembelinya. Tetapi kita ternyata bisa menemukan berbagai koleksi yang belum tentu tersedia di butik.

Dari 35 peserta pameran, kita bisa menemukan arloji Patek Philippe, Audemars Piguet, Rolex, Vacheron Constantine, Cartier, Bvlgari, Omega dan berbagai merek mewah lainnya.

Bahkan arloji dari merek Richard Mille yang dianggap prestisius, dengan mudah ditemukan di lapak-lapak pameran. Dan menurut bocoran, ada Richard Mille RM 011 White Ghost yang hanya ada 30 unit di dunia, bisa ditemukan di sana. Harganya sekitar Rp 7,5 miliar.

Sebagai catatan, harga resmi Richard Mille RM 011 White Ghost adalah 160 ribu dollar AS atau sekitar Rp 2,4 miliar. Namun karena barangnya langka, maka harganya bisa naik berkali lipat.

Uniknya, acara JWX 2023 ini adalah acara para kolektor, penyelenggara tidak berafiliasi dengan berbagai jenama populer yang telah disebutkan tadi.

Dibentuk pecinta jam tangan

Jakarta Watch Exchange Show digagas Anton bersama dua rekannya, F Lesmana dan Andre. Mereka adalah pecinta arloji yang mempunyai keresahan serupa, yakni tidak adanya wadah untuk saling membeli atau menjual jam tangan, atau sekedar bertemu dan ngobrol soal jam.

"Kami sering memikirkan, kalau orang mau beli jam tangan dari secondary market itu yang aman di mana sih? Yang barangnya asli atau legit," kata Anton, CEO & Founder dari JWX.

"Lalu ketika orang mau jual koleksinya, bagaimana dia bisa tahu bahwa harga yang ditawarkan itu tepat, tidak dibohongi gitu. Jadi berawal dari sana, kami bikin komunitas ini dengan tujuan supaya barang-barang luxury ini bisa diperjualbelikan lebih mudah dan aman."

Selain itu para penyuka arloji juga kerap kesulitan mendapatkan seri yang mereka inginkan. Menurut Anton, jika kita pergi ke butik merek tertentu, belum tentu kita bisa mendapatkan barang yang kita inginkan, karena beberapa item adalah limited edition.

"Kalau pergi ke butik, beberapa jam yang kita lihat ternyata hanya dipajang atau tidak dijual karena terbatas," ujar Anton saat pembukaan Jakarta Watch Exchange Show atau JWX, Kamis (3/8/2023).