Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2023, 21:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu baru mungkin belum memahami banyak hal tentang merawat bayi, termasuk dalam proses memberikan air susu ibu (ASI).

Tidak heran jika setelah melahirkan dan mulai menyusui, ibu baru akan menemukan berbagai kendala, bahkan tak jarang melakukan kesalahan.

Meski begitu, kesalahan dalam menyusui bukanlah suatu kegagalan.

Seorang ibu tidak boleh merasa sedih atau stres, yang malah akan menghambat produksi ASI.

Ditemui dalam acara media gathering bersama Philips Avent di Jakarta, beberapa waktu lalu, konselor laktasi, Jamilatus Sadiyah menjelaskan beberapa kesalahan dalam menyusui.

Baca juga: Benarkah Ukuran Payudara Pengaruhi Kualitas ASI?

Kesalahan-kesalahan itu adalah yang paling sering ditemui, dan dipaparkan pula solusinya. 

Kesalahan saat menyusui dan solusinya

1. Pelekatan mulut bayi yang tidak tepat

Menurut Jamilatus, atau yang akrab disapa Mila, salah satu kesalahan yang paling sering terjadi saat menyusui adalah posisi pelekatan mulut bayi (latch on) yang tidak tepat.

"Biasanya ibu menyusui yang datang ke konselor itu rata-rata punya masalah dengan pelekatan yang kurang baik," ungkap dia.

"Hal ini menyebabkan ibu merasakan sakit atau puting lecet."

"Lalu, badannya bisa bengkak, demam, dan akhirnya ibu merasa sedih dan gagal menyusui," terang Mila.

Untuk itu, ia menyarankan agar para ibu rutin melakukan konsultasi kepada konselor sejak masa kehamilan hingga pasca melahirkan.

"Kalau berdasarkan WHO, kita perlu melakukan kontak laktasi dengan konselor sebanyak tujuh kali."

Baca juga: Wanita Hamil yang Aktif Berolahraga Memproduksi ASI yang Lebih Sehat

"Mulai dari 28 minggu, 36 minggu, hari pertama dan kedua pasca melahirkan, hari ketujuh, ke-14, dan ke-40," kata dia.

Selain itu, Mila menambahkan, untuk memposisikan pelekatan yang tepat, maka puting dan areola ibu masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi.

Ini berguna demi menghindari lecet atau rasa sakit pada puting.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com