Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui soal Menyusui bila Puting Ditindik

Kompas.com - 23/06/2023, 21:31 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang tentu punya alasan berbeda saat memutuskan untuk memasang tindik di tempat tertentu. Namun, tak sedikit yang tidak memikirkan akibat dan kompilikasi ke depannya. Misalnya saja, jika memutuskan untuk memasangnya di puting payudara.

Awalnya, mungkin memasang tindik di puting payudara terasa aman. Namun saat akan memiliki bayi, mungkin saja kita akan mulai bertanya-tanya soal keamanan menyusui jika memiliki tindik.

Lantas, bagaimana faktanya?

Dikutip dari Cleveland Clinic, dokter anak dan spesialis perawatan ibu menyusui Heidi Szugye, DO, IBCLC, memaparkan empat hal yang perlu diketahui soal menyusui dengan tindik puting payudara.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Tindik

Apakah tindik di puting payudara berdampak pada menyusui?

Menurut Szugye, tindik puting biasanya tidak berdampak langsung pada kemampuan seorang ibu dalam memproduksi ASI, karena jaringan kelenjar yang bertanggung jawab untuk produksi ASI berada di belakang puting.

Namun dalam beberapa kasus, tindik puting dapat merusak atau menyumbat salah satu dari sekitar sembilan saluran susu yang memungkinkan ASI keluar dari payudara. Ketika itu terjadi, itu dapat mempengaruhi aliran susu, meski ini tidak akan terjadi pada semua orang.

Selain itu, tindik puting juga dapat meningkatkan risiko seorang ibu terkena mastitis (radang payudara) atau abses payudara.

Apakah perlu melepaskan tindik sebelum menyusui?

Syugze berpendapat, seorang ibu tidak boleh menyusui sambil mengenakan tindik puting karena benda itu dapat menyebabkan bayi tersedak jika copot.

Selain itu, tindik juga bisa mempersulit bayi untuk menyusu.

Belum lagi, meski seorang ibu tidak berniat untuk menyusui tetapi membiarkan tindik tetap terpasang selama kehamilan, ia bisa saja harus melakukan pembedahan dan mengangkatnya paksa jika ada jaringan payudara yang tumbuh di sekitar tindik.

Karena alasan ini, seorang ibu harus melepas tindik putting paling lambat di trimester kedua kehamilan atau segera setelah mengetahui bahwa ia hamil.

Puting mulai mengalami perubahan sejak trimester pertama, jadi saya tidak melihat alasan untuk menunggu melepas tindik. Semakin cepat melepaskannya, semakin baik,” ujar Szugye.

Ingat, jika melepaskan tindik, kita selalu bisa memakainya lagi kapanpun kita mau, namun kita perlu menunggu sampai selesai menyusui untuk menindiknya lagi.

Baca juga: 10 Mitos Menyusui Menyesatkan yang Harus Segera Diberantas

Apakah ASI akan ke luar dari lubang tindik?

Menurut Syugze, ASI bisa saja keluar dari lubang tindik, meski umumnya tidak mengganggu akitivitas menyusui selama bayi memiliki pelekatan yang baik.

“Jika bayi memiliki pelekatan yang baik, mulut bayi akan menempel pada areola dan bukan hanya pada puting itu sendiri. Jadi, mulut bayi harus benar-benar menutupi tempat tindik berada,” kata Syugzye.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com