KOMPAS.com - Banyak orang yang mulai mengkhawatirkan kandungan dalam produk deodoran di pasaran. Untuk itu, banyak alternatif alami sebagai solusi mengatasi bau badan.
Salah satu pilihan yang semakin populer adalah menggunakan baking soda atau soda kue. Namun, sebelum kita memutuskan menggunakan bahan dapur ini sebagai bahan perawatan diri, pahami manfaat dan efek samping yang ditimbulkan.
Baking soda dikenal akan kapasitasnya dalam menyerap bau. Meletakkan baking soda di kotak yang terbuka di lemari es, bau yang kurang sedap bisa teratasi.
Salah satu penelitian menunjukkan, baking soda memiliki potensi sebagai zat antimikroba. Ini berarti baking soda memiliki kemampuan untuk melawan bakteri penyebab bau di daerah ketiak.
Baca juga: Ampuh, Berikut Ragam Cara Membasmi Semut Pakai Soda Kue
Namun, studi tersebut lebih dulu dilakukan dalam konteks kedokteran gigi, bukan dalam konteks perawatan kulit.
Tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat manfaat potensial lain dari menggunakan baking soda sebagai alternatif pengganti deodoran konvensional.
Terutama bagi mereka yang memiliki kulit yang sensitif dari bahan-bahan kimia yang ada pada produk deodoran konvensional, seperti:
Baca juga: 9 Manfaat Luar Biasa dari Baking Soda, Kamu Perlu Tahu
Untuk mengaplikasikan baking soda sebagai deodoran, kita bisa menggosokkan sedikit baking soda pada area ketiak. Meskipun demikian, metode ini cenderung lebih merepotkan karena bisa berantakan dalam proses pengaplikasiannya.
Alternatifnya, kita juga dapat mencampur baking soda dengan bahan-bahan lain:
Kita juga dapat menggabungkan baking soda dengan bahan lain tanpa menggunakan air.
Apa pun resep yang dipilih, penting untuk melakukan uji coba di bagian kulit terlebih dahulu untuk memastikan kulit tidak sensitif terhadap salah satu bahan.
Baca juga: Hindari Memakai Baking Soda untuk Wajah
Sebagai pengganti deodoran, baking soda memiliki potensi untuk mengatasi bau tak sedap, akan tetapi manfaat ini bisa menimbulkan masalah terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Soda kue biasanya cenderung kering atau sensitif. Bagi yang memiliki kulit sensitif risikonya adalah kulit kemerahan, ruam, sensasi gatal, atau kulit yang terasa bersisik.
Efek pengeringan yang terjadi akibat penggunaan baking soda kemungkinan besar dipicu oleh sifat alkalinya. Baking soda memiliki pH sekitar 9,0, yang termasuk dalam kategori basa.
Sementara itu, kulit sehat cenderung bersifat lebih asam dengan pH sekitar 5,0. Oleh karena itu, saat kita mengoleskan bahan beralkali seperti baking soda, hal ini bisa mengganggu keseimbangan pH alami kulit dan menyebabkan risiko kulit terlalu kering.
Salah satu cara untuk menghindari potensi efek samping adalah dengan melakukan uji sensitivitas kulit sebelum menggunakan baking soda sebagai deodoran.
Kita dapat melakukannya dengan mengoleskan sedikit baking soda pada area kecil di kulit, seperti bagian dalam siku. Setelah itu, tunggu selama 48 jam untuk melihat apakah reaksi atau iritasi kulit muncul.
Baca juga: Gerah dan Bau Badan Saat Cuaca Terik, Ini Cara Mengatasinya agar Tetap Percaya Diri
Jika penggunaan baking soda menyebabkan kulit mengalami kekeringan, gatal-gatal, atau iritasi, kita bisa menggunakan alternatif deodoran alami lainnya, seperti: