Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Perilaku Orangtua yang Merusak Harga Diri Anak

Kompas.com - 22/08/2023, 09:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Harga diri yang sehat dan kuat sangat penting bagi anak-anak.

Memiliki harga diri yang kuat mendorong kita untuk menghadapi tantangan, mencoba hal-hal baru, dan percaya diri.

Harga diri sangat berpengaruh pada bagaimana kita melihat diri kita sendiri, yang membentuk perilaku dan keputusan kita.

Sayangnya, orangtua yang penuh kasih terkadang secara tidak sengaja dapat melukai harga diri anak mereka.

Bagaimana pun, kita hanyalah manusia biasa. Kita terkadang membuat kesalahan dalam hal apa yang harus dikatakan dan bagaimana kita bersikap.

Miskomunikasi orangtua ini sering kali didorong oleh kesalahan penilaian orangtua.

Baca juga: Gaya Parenting Strict ala Jennifer Bachdim Siapkan Anak Jadi Mandiri

Kesalahan-kesalahan ini dapat berdampak negatif pada harga diri anak-anak kita meskipun kita, sebagai orangtua, memiliki niat baik.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini, pertama-tama kita harus mengetahui apa itu kesalahan dan bagaimana kesalahan tersebut dapat berdampak negatif.

4 jenis perilaku orangtua yang merusak harga diri anak

1. Mengkritik dengan kasar

Dikritik oleh orangtua dapat menjadi tantangan secara emosional bagi anak, terutama jika dilakukan dengan cara yang kasar atau merendahkan.

"Menurut pengalaman saya sebagai psikolog anak, kebanyakan orangtua yang kritis sedang berjuang dengan kecemasan, dan membebani anak-anak mereka."

"Komentar-komentar kritis dapat mengikis harga diri dan rasa berharga seorang anak dan dapat menyebabkan perasaan sedih, marah, atau frustrasi."

"Teguran yang disampaikan dengan tajam ini juga dapat menyebabkan anak mengalami penurunan motivasi dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya."

Demikian pemaparan Jeffrey Bernstein, Ph.D., psikolog orangtua dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam memberikan konseling dan pembinaan kepada anak, remaja, pasangan, dan keluarga.

Baca juga: 7 Tips Parenting untuk Cegah Anak Kecanduan Gadget

2. Terlalu melindungi

Terus-menerus melindungi anak dari tantangan dan rintangan dapat mencegah mereka mengembangkan kepercayaan diri dan rasa kompetensi.

Meskipun orangtua mungkin ingin melakukan semua yang mereka bisa untuk memastikan anak-anak mereka tidak menderita dalam hidup, ironisnya mereka malah mengekang anak-anak dengan menjadi terlalu mengontrol.

Terlalu melindungi juga dapat membatasi kesempatan anak untuk bereksplorasi, belajar, dan melakukan kesalahan, yang semuanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Selain itu, melindungi anak secara berlebihan dapat menimbulkan perasaan cemas dan tidak aman, karena mereka mungkin merasa tidak siap untuk menghadapi dunia sendiri.

Hal ini juga dapat menimbulkan rasa ketergantungan dan kurangnya kemandirian, yang dapat menjadi masalah saat anak beranjak dewasa.

Orangtua perlu menyeimbangkan antara melindungi anak-anak dan membiarkan mereka mengambil risiko dan menghadapi tantangan.

Hal ini penting untuk membantu mereka berkembang menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.

Baca juga: 8 Tips Co-Parenting bagi Mantan Pasangan yang Tak Akur

Mendorong kemandirian, menumbuhkan rasa percaya diri, dan mengajarkan keterampilan memecahkan masalah dapat membantu mengurangi efek negatif dari perlindungan yang berlebihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com