Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2023, 19:50 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika mendengar kata “dehidrasi” mungkin kamu membayangkan karakter kartun yang merangkak melewati gurun pasir dengan botol minum kosong tanpa harapan.

Padahal gejala awal dehidrasi sebenarnya tidak seperti itu, namun tampak pada kesulitan seseorang untuk berkonsentrasi, menjadi kebingungan, atau rewel jika terjadi pada anak-anak.

Nah, agar tidak terlambat dan menjadi parah, dokter pengobatan darurat Baruch Fertel, MD, dan dokter anak Paula Sabella, MD, menguraikan tanda-tanda peringatan dehidrasi yang harus diwaspadai, sekaligus menawarkan beberapa tips agar tetap aman ketika suhu naik.

Baca juga: Cuaca Panas Terik Picu Dehidrasi, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Apa itu dehidarasi dan apa penyebabnya?

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan sehingga tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Meskipun kita kerap mengaitkan dehidrasi dengan suhu ekstrem, ada beberapa fakror lain yang dapat menyebabkannya seperti demam, keringat berlebihan, muntah atau diare yang berkelanjutan, sering buang air kecil, dan tidak meminum cukup air.

Siapa yang lebih beresiko mengalami dehidrasi?

Meskipun dehidrasi dapat disebabkan oleh penyakit atau cuaca yang sangat panas, siapa pun di antara kita bisa menjadi rentan terhadapnya. Namun ada beberapa orang yang mempunyai risiko lebih tinggi, antara lain:

  • Pekerja lapangan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) A.S. merekomendasikan minum yang cukup sebelum memulai kerja, terlebih di lapangan, karena jika terlanjur dehidrasi, akan lebih sulit untuk mengisi kembali cairan yang hilang.
  • Orang lanjut usia mempunyai risiko lebih tinggi mengalami dehidrasi karena cadangan cairan tubuh menurun seiring bertambahnya usia
  • Bayi dan balita juga berisiko tinggi karena mereka tidak dapat menyampaikan ketika mereka merasa haus.
  • Penderita penyakit kronis mungkin lebih rentan mengalami dehidrasi, terutama jika menderita kondisi pencernaan yang sering menyebabkan diare, mengingat obat-obatan juga dapat menyebabkan dehidrasi jika mengandung diuretik.
  • Pada ibu hamil, Hyperemesis gravidarum (HG) dapat menyebabkan muntah-muntah hebat dan membuat sulit untuk menahan cairan. Dalam beberapa kasus, ibu hamil mungkin memerlukan cairan IV untuk mencegah dehidrasi.
  • Jika kamu seorang atlet, baik sedang berada di luar ruang, di dalam ruangan, atau bahkan di dalam air — kamu dapat mengalami dehidrasi di lingkungan apa pun. Pasalnya saat melakukan aktivitas fisik yang intens, keringat membuat kita kehilangan cairan dan elektrolit, lalu bisa berujung pada dehidrasi jika tidak diisi ulang.

Baca juga: 8 Faktor Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi berat terjadi saat tubuh sangat kehausan (kurang cairan ekstrem). Komplikasi kesehatan bisa, meliputi kelelahan ekstrem dan edema serebral.jcomp/ Freepik Dehidrasi berat terjadi saat tubuh sangat kehausan (kurang cairan ekstrem). Komplikasi kesehatan bisa, meliputi kelelahan ekstrem dan edema serebral.

Tanda-tanda dehidrasi pada anak-anak dan orang dewasa

Ketika seseorang mengalami dehidrasi, ia akan merasa sangat haus dan menjadi jarang buang air kecil. Dan bila ia terus berada di bawah cuaca panas, badannya akan menjadi hangat dan berhenti berkeringat. Tanpa penanganan atau pemberian cairan, orang tersebut bisa mengalami heat stroke dan menjadi linglung.

Tanda-tanda dehidrasi pada anak dan orang dewasa yang dapat dikenali berupa rasa haus, jarang buang air kecil, kulit yang terasa hangat saat disentuh, tidak berkeringat, menjadi temperamental dan cemas, pusing, mengigau, bingung, lemas, pusing, bibir dan batuk kering, denyut jantung tinggi dengan tekanan darah rendah.

Mereka juga merasa tidak lapar tapi sangat menginginkan gula, kulit kemerahan, bengkak di kaki, kram otot, menggigil, sembelit, dan warna urinnya menjadi gelap.

Dr. Fertel merekomendasikan untuk membawa orang-orang yang dehidrasi ke tempat teduh atau sejuk dan memberi mereka banyak cairan. Hindari minum alkohol dan jika ada yang kebingungan, pernapasannya berat, pingsan, tidak buang air kecil, atau syok, segera cari pertolongan.

Cara mengetahui bayi atau balita yang dehidrasi

Mengenali dehidrasi pada anak-anak, terutama bayi dan balita, memerlukan pengamatan lebih lanjut.

Meski anak kecil belum bisa mengungkapkan rasa hausnya, perilaku mereka dapat memperlihatkan kondisi ini, seperti kurang bersemangat dan lebih mengantuk, lebih mudah tersinggung dari biasanya, tidak pipis, hingga air mata yang lebih sedikit ketika menangis.

Mendeteksi dehidrasi pada bayi tidaklah mudah, jadi sangat penting untuk memperhatikan tanda-tandanya dan menghubungi penyedia layanan kesehatan jika ditemui kondisi dehidrasi.

Dr Sabella menjelaskan bahwa perubahan warna urin atau penurunan frekuensi buang air kecil adalah salah satu tanda bahaya. Bagi bayi dan balita, normalnya berwarna jernih atau kuning muda, sedangkan urine yang lebih gelap atau berwarna keemasan menunjukkan dehidrasi.

Bayi seharusnya menghabiskan setidaknya enam popok sehari, dan anak yang lebih besar normalnya buang air kecil setidaknya satu kali setiap delapan jam.

Menurut Dr. Sabella, bila mengalami tanda dehidrasi, bayi umur 0-6 bulan boleh minum ASI atau susu formula lebih banyak, namun hindari memberikan air putih.

Baca juga: Kerutan di Dahi Bisa Jadi Tanda Kulit Dehidrasi, Ini Cara Mengatasinya

Cara mencegah dehidrasi pada orang dewasa

  • Minum air sedikitnya 3,6 liter per hari untuk laki-laki dan 2,6 liter untuk perempuan.
  • Minum lebih banyak air ketika berkegiatan di luar ruang, namun hindari meminum banyak air dalam satu kali minum karena akan menyebabkan kadar garam di darah menurun.
  • Makan makanan yang memberi asupan cairan seperti semangka, jeruk, stroberi, timun, selada, kol, dan sup.
  • Batasi konsumsi alkohol, gula, dan kafein karena justru dapat memperparah dehidrasi.
  • Berhati-hatilah dalam mengonsumsi obat-obatan karena beberapa jenis obat dapat membuat kita lebih sering buang air kecil sehingga menyebabkan dehidrasi.

Kesimpulan

Dehidrasi adalah kondisi yang serius. Asupan air bisa menjadi sesuatu yang kita abaikan, terutama saat kita sedang bersenang-senang di luar. Namun penting untuk tetap terhidrasi. Penting juga untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi agar dapat mengenalinya pada diri sendiri dan orang lain.

Baca juga: 9 Tanda Dehidrasi yang Tidak Boleh Diabaikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com