Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Pedagang Asongan 'Dadakan' di Kapal Ketapang-Semarang, Bisa Bangun Rumah di Kampung Halaman

Kompas.com - 20/09/2023, 20:41 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kapal laut KM Dharma Ferry II dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Pelindo Ketapang, Kalimantan Barat pada pukul 18.30 WIB, 16 Agustus 2023.

Sayangnya, pintu kapal baru terbuka untuk penumpang jauh setelah matahari terbenam.

Jadwal pasang surut muara Sungai Pawan yang dipengaruhi musim membuat jam keberangkatan angkutan tersebut tidak menentu.

Baca juga: Merugi karena Pelabuhan Semarang Terendam Rob, Kadin Jateng Minta Pelindo Berbenah

Hal yang sebenarnya sudah dipahami ratusan penumpang yang mengantre sejak sore hari di dermaga.

Beruntungnya, kali ini tak butuh waktu berjam-jam untuk masuk ke kapal berkapasitas 700 penumpang itu untuk segera berlayar menuju Pelabuhan Pelindo Tanjung Emas, Semarang.

Sukses bangun rumah dari dagang di lautan

Ada banyak anak muda di pelayaran kali ini, umumnya hendak berangkat merantau Pulau Jawa untuk kuliah.

Harga tiket KM Dharma Ferry II sebesar Rp 350.000 per orang memang jauh lebih ekonomis dibandingkan tiket pesawat terbang seharga Rp 1,8 juta untuk rute yang sama.

Apalagi sejak beberapa tahun belakangan, pelayanan di atas kapal jauh lebih baik dari segi kebersihan, pengaturan penumpang sampai alur keluar masuk di pelabuhan.

Hanya saja, perjalanan laut menuju Semarang memang lebih lama, berkisar 36-48 jam, yang bagi sebagian orang agak menakutkan.

Baca juga: Kisah Endah, Wanita yang Selalu Naik Kapal Laut Saat Traveling

Tak heran jika banyak anak muda yang didampingi orangtuanya meskipun ada juga yang berwajah bingung, menandakan pengalaman pertamanya bepergian seorang diri menyeberang laut.

"Kalau lagi bulan-bulan gini biasanya isinya mahasiswa, ada yang naik kapal pertama kali juga banyak," kata Baedowi, salah satu petugas kebersihan kapal cepat ini kepada Kompas.com.

Pengalaman 'melaut' sejak tahun 2014 di Laut Jawa membuatnya bisa membedakan penumpang lawas dan anyar dengan mudah.

Selain itu, pada para anak muda ini pula ia kerap menawarkan jualannya seperti mie instan cup, kopi, teh, camilan serta obat maupun jamu penghilang mabuk laut.

Baedowi adalah salah satu petugas cleaning service PT Dharma Lautan Utama, operator KM Dharma Ferry II, sekaligus pedagang asongan 'dadakan' saat kapal mulai berlayar.

Baca juga: Pengalaman Surabaya-Lombok Naik Kapal, Bingung Lokasi Menunggu Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak

Profesi sambilan itu dilakukannya dengan memanfaatkan waktu luang di sela-sela tugasnya sebagai kru kapal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com