Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Pedagang Asongan 'Dadakan' di Kapal Ketapang-Semarang, Bisa Bangun Rumah di Kampung Halaman

Kompas.com - 20/09/2023, 20:41 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

"Ambil barang dari kantin kapal, terus kelilingin..nanti dikasi keuntungan dari kantin tergantung hasil jualan," terangnya.

Ia tak mematok harga tinggi karena menyamakannya dengan tarif di kantin kapal tersebut, mulai dari Rp3.000 sampai Rp25.000 saja.

Baedowi sebenarnya bukan satu-satunya petugas kebersihan yang nyambi jualan asongan saat di luat.

Namun di antara yang lain, ia tergolong laris manis karena jualannya sering kali ludes dalam perjalanan menuju pelabuhan tujuan,berkat ketekunannya berkeliling kapal sesering mungkin.

"Enggak terhitung berapa kali keliling jualan, pokoknya kalau sehat keliling, paling penting kerjaan utama sudah selesai," urainya.

Ia biasanya membersihkan area penumpang termasuk toilet dan ruang karaoke sebelum mulai jualan.

Baca juga: Cara Beli Tiket Kapal Laut Online via Aplikasi dan Website

Sedari awal, ia melakukannya demi menambah penghasilan dari pekerjaan utamanya yang sekitar 10 tahun lalu bergaji Rp 800.000.

Tak disangka, hasil jualannya jauh lebih besar yang lalu menjadi rezeki tambahan untuk keluarganya di kampung halaman.

Ia biasanya melakoni 5-6 kali pelayaran dalam satu bulan, seluruhnya diisi dengan nyambi berjualan.

"Hasilnya lumayan kadang kalau musim ramai totalan semua ya, sekalian gaji sekarang, ya hampir Rp 10 juta, bisa bantu bikin rumah di kampung," ujarnya, tersenyum malu-malu.

Baca juga: Kisah Lora, Pedagang Asongan di Pelabuhan Berjuang Berikan Pendidikan untuk 5 Anaknya

Oleh sebab itu, ia sebenarnya agak kecewa saat kapal tempatnya bekerja harus docking selama beberapa pekan mendatang di Pelabuhan Tanjung Emas.

Pasalnya, ia tak bisa berjualan meskipun sadar pentingnya proses perawatan kapal untuk keamanan pelayaran.

"Kalau docking di pelabuhan ya ikut juga, beres-beres selama perbaikan, beda dari hari biasa," tambahnya.

Layanan ekstra untuk penumpang

Dibandingkan pedagang asongan 'dadakan' lainnya, Baedowi tergolong jadi favorit banyak penumpang, khususnya mahasiswa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak yang menantikannya untuk beli jajanan, minta diambilkan air panas atau sekadar ngobrol santai.

Baca juga: Mengapa Harus Mencoba Wisata Kapal Pesiar?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com