Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tanda Hubungan Tak Bahagia Meski Saling Mencintai

Kompas.com, 21 September 2023, 09:52 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Apakah mungkin untuk mencintai seseorang tapi memiliki hubungan yang tidak bahagia?

Jawabannya singkat: ya, mungkin.

"Saya pernah menjalin hubungan seperti itu di masa lalu, dan saya mempertahankannya lebih lama dari yang seharusnya."

"Alasannya, karena saya sangat yakin bahwa cinta yang kami miliki untuk satu sama lain sudah cukup."

"Namun, akhirnya saya tahu bahwa apa yang dikatakan lagu itu benar - sayang, terkadang, cinta saja tidak cukup."

Demikian kesaksian Tina Fey, pendiri blog Love Connection, yang mengikuti passion-nya untuk berbagi pandangan tentang hubungan.

Fey juga pemegang gelar Master dalam bidang perkawinan, keluarga, dan konseling hubungan. 

Menurut Fey, kita menyamakan cinta dengan kebahagiaan dan menganggap bahwa kehadiran yang satu akan menjamin yang lainnya.

Namun kenyataannya, cinta dapat hadir dalam situasi di mana ketidakbahagiaan, ketidakpuasan, atau bahkan rasa sakit emosional sering terjadi.

Baca juga: Pasangan Tak Bahagia Suka Pamer Kemesraan di Medsos? Cek Faktanya

Berikut adalah delapan tanda bahwa kamu tidak bahagia dalam hubunganmu, bahkan ketika cinta masih ada di sana. 

1. Kamu tidak lagi menjadi prioritas satu sama lain

Pada masa-masa awal suatu hubungan, menghabiskan waktu terpisah akan terasa menyiksa. Kamu ingin selalu bersama satu sama lain, 24 jam sehari kalau perlu. 

Namun seiring berjalannya waktu dan kamu telah melewati fase bulan madu, perasaan intens itu menghilang, dan kamu perlahan-lahan menjadi terbiasa dengan kehadiran satu sama lain.

Untuk hubungan yang sehat, hal itu adalah hal yang wajar. Bukan berarti cinta itu menghilang, cinta itu hanya tumbuh menjadi dewasa, tenang, dan mantap.

Namun, jika hal itu menjadi sebuah pola di mana kamu terlihat semakin rendah dalam daftar prioritas, itu adalah masalah yang perlu ditangani.

Pembicaraan yang nyata - tidak peduli seberapa sibuknya, atau berapa lama kamu telah bersama, kamu tetap harus mengutamakan satu sama lain.

Kamu tidak boleh merasa bahwa kamu adalah sebuah pilihan atau sebuah renungan.

Atau, kamu malah akan segera merasa jauh dari satu sama lain.

2. Keterputusan emosional

"Ini adalah salah satu tanda pertama saya bahwa saya tidak bahagia dalam salah satu hubungan saya di masa lalu."

"Kami mulai merasa sangat jatuh cinta, begitu terhubung dan terikat satu sama lain."

"Namun seiring berjalannya waktu, saya merasa kami hanya berbagi ruang. Saya tahu dia mencintai saya dan saya masih mencintainya."

"Tetapi entah bagaimana kami membiarkan kehidupan menghalangi dan lalai menjaga apa yang kami miliki," sebut Fey.

"Kami telah kehilangan kedekatan emosional- kami tidak lagi menjadi begitu terhubung satu sama lain."

"Tidak lagi menyentuh dasar dengan cara yang penting. Kami hanya hidup berdampingan."

Jika kamu hanya melakukan hubungan yang biasa-biasa saja dengan pasangan, perhatikan hal itu.

Baca juga: 10 Tanda Terjebak dalam Pernikahan yang Tak Bahagia

Ini bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu berkumpul kembali dan menemukan cara untuk terhubung kembali satu sama lain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau