Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahukah Kamu, Kentut Bisa Ungkap Kesehatan Tubuh Seseorang?

Kompas.com - 03/10/2023, 05:52 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kentut atau buang gas adalah topik yang sering dianggap tabu dalam percakapan sehari-hari. Tetapi sebenarnya, kentut bisa memberikan informasi penting tentang kesehatan tubuh seseorang.

Perlu diketahui, kentut sebanyak 20 kali sehari itu normal, namun jika intensitasnya lebih sering, itu bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Berikut beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi saat kita kentut dengan intensitas tak wajar.

Bakteri usus tidak seimbang

Bayangkan saluran pencernaanmu seperti tabung berotot yang panjang, di mana makanan masuk dari atas dan otot-otot berkontraksi untuk mendorongnya keluar dari bawah.

Biasanya, usus kecil melakukan kontraksi kuat untuk menggerakkan makanan ke usus besar.

Namun, terkadang obat-obatan, infeksi atau penyakit tertentu seperti diabetes atau kondisi neuromuskuler atau komplikasi setelah operasi dapat mengganggu proses "pembersihan" ini.

Ahli pencernaan di NYU Langone's Joan H. Tisch Center for Women's Health di New York, Rebekah Gross menyebut gangguan ini memungkinkan bakteri menetap di usus kecil dan berkembang secara berlebihan serta menghasilkan gas tambahan.

Baca juga: 6 Tipe Kentut dan Arti Kesehatan di Baliknya

Menderita IBS

IBS adalah singkatan dari sindrom iritasi usus besar, sebuah kondisi kronis yang memengaruhi fungsi usus besar.

Dalam kasus IBS, kontraksi otot usus besar bisa menjadi lebih kuat atau berlangsung lebih lama dari biasanya. Ini dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, kentut, dan diare.

Atau sebaliknya, kontraksi otot bisa melemah, mengakibatkan perlambatan pergerakan usus dan menyebabkan sembelit.

Selain itu, saraf-saraf dalam usus juga dapat menjadi lebih sensitif terhadap tekanan dan distensi yang disebabkan oleh gas dalam usus. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Dalam banyak kasus, mengadopsi perubahan pola makan dan gaya hidup tertentu dapat membantu meredakan gejalanya.

Misalnya, berolahraga dapat membantu mengurangi produksi gas. Mengikuti diet khusus yang mengurangi makanan penyebab gas juga bisa membantu.

Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa terjadi saat usus kecil tak mampu memecah laktosa atau gula yang terdapat pada produk susu.

Apabila kadar laktase rendah, laktosa bisa mencapai usus besar tanpa dicerna dengan baik. Ini dapat menyebabkan bakteri memecahnya yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah gas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com