Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunda Berikan Handphone jika Ingin Anak Lebih Bahagia dan Sukses

Kompas.com - 24/10/2023, 07:04 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Penggunaan handphone sejak dini sudah terbukti berdampak buruk pada anak.

Sejumlah pakar menyarankan para orangtua untuk menjauhkan gadget tersebut dari buah hatinya jika ingin tumbuh kembangnya optimal.

Baca juga: Orangtua Asyik Main Handphone, Anak yang Kena Getahnya

Namun kapan anak bisa diberikan handphone pertamanya? Usia berapa yang layak?

“Tunggu selama mungkin," ujar profesor psikologi Universitas Yale, Laurie Santos.

Saran ini diberikan khususnya pada orangtua yang ingin anaknya menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan sukses.

“Saya pikir semakin kita menunda pemberian teknologi kepada anak-anak – semakin lama, semakin baik,” kata Santos, dikutip dari CNBC.

Baca juga: Riset Buktikan Sepertiga Waktu Kita Habis untuk Aplikasi Smartphone

Berdasarkan laporan organisasi nirlaba Common Sense Media tahun 2019, anak usia 8-12 tahun yang menggunakan ponsel menghabiskan waktu kurang dari lima jam sehari di depan gawainya.

Sedangkan para remaja menghabiskan hampir delapan jam setiap hari untuk menatap layar ponselnya.

Saat anak bermain roleplay atau game lainnya, orangtua harus menerapkan batasan waktu. Batasan waktu anak bermain roleplay atau game lainnya mengacu pada screen time dalam penggunaan gadget. Jika berlebihan, akan menjadi ketergantungan.Dok. SHUTTERSTOCK Saat anak bermain roleplay atau game lainnya, orangtua harus menerapkan batasan waktu. Batasan waktu anak bermain roleplay atau game lainnya mengacu pada screen time dalam penggunaan gadget. Jika berlebihan, akan menjadi ketergantungan.

"Hal ini kemungkinan besar akan mendorong kesehatan mental yang buruk – yang berdampak berbeda pada anak-anak dibandingkan orang dewasa – dan gangguan di kelas," kata Santos.

Sudah lazim diketahui, penggunaan media sosial berlebihan membuat anak terpapar cyberbullying, ujaran kebencian, dan diskriminasi.

Berbagai konten media sosial seperti video YouTube yang diperuntukkan bagi anak-anak pun bisa berisi konten jahat, mengganggu, atau tidak pantas, sebagaimana dicatat CNBC pada tahun 2018.

Baca juga: Cara Aman Unggah Foto Anak di Media Sosial, Ini Panduannya

Berbagai notifikasi yang diterima anak dari media sosialnya mungkin jauh lebih banyak dibandingkan orangtua, yang bisa membuat kewalahan emosional.

“Saat ini, remaja mendapat sekitar 200 notifikasi dari ponsel mereka,” kata Santos.

“Ini adalah otak yang sedang terbentuk dan mencoba untuk memperhatikan di sekolah [saat ponsel mereka berbunyi] ding, ding, ding.”

Dalam studi yang dilakukan kelompok advokasi Wait Until 8th, ada sejumlah manfaat apabila orangtua baru memberikan handphone di bangku kelas delapan, atau usia 14 tahun.

Manfaat tersebut antara lain

  • Lebih sedikit risiko kecemasan dan depresi
  • Peningkatan kuantitas dan kualitas tidur
  • Lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik dan alam terbuka

Baca juga: Simak, Berbagai Gaya Parenting yang Buat Anak Belanda Paling Bahagia

"Orangtua juga harus memberikan contoh," pesan Santos.

Jika kita sebagai orangtua terus-terusan terikat pada handphone maka sulit menjelaskan pada anak untuk tidak memilikinya lebih dulu.

“Mereka tidak akan mau melakukan apa yang Anda katakan, mereka akan mau melakukan apa yang Anda lakukan,” kata Santos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com