Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Kondisi Organ Hati dengan Pemeriksaan Elastografi

Kompas.com - 26/10/2023, 20:46 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Dalam beberapa kondisi, organ hati bisa melemah sampai tidak berfungsi. Beberapa penyebab gangguan hati terjadi karena penyakit kronis, autoimun, infeksi virus hepatitis, hingga kanker.

Salah satu pemeriksaan terkini untuk mengetahui kondisi hati (liver) adalah dengan teknologi elastrografi.

Menurut dr.Saut Horas Nababan Ph.D, Sp.PD-KGEH, pemeriksaan elastografi akan mengukur kekakuan hati yang secara tidak langsung dikaitkan dengan derajat fibrosis hati.

"Jadi dengan menggunakan alat ini, dokter bisa menilai apakah sudah terdapat komplikasi dari penyakit hati kronis yang diderita pasien," kata dokter dari RS MRCCC Siloam Semanggi ini.

Elastografi bisa digunakan pada kasus infeksi virus hepatitis B dan C, sirosis hati, penyakit hati alkoholik dan non-alkoholik, dan penyakit hati yang terkait gangguan metabolik.

Baca juga: Kenali Apa itu Sirosis Hati, Komplikasi Liver yang Perlu Diwaspadai

"Pemeriksaan ini juga berguna dalam memantau perkembangan penyakit hati akibat obat-obatan atau autoimun,” jelas dokter Saut.

Pemeriksaan elastografi berbeda dengan USG pada informasi yang diberikan. Pemeriksaan USG secara umum menilai struktur dan kondisi organ, sementara elastografi menilai derajat fibrosis dan perlemakan hati.

Teknologi Elastografi untuk memeriksa kondisi liver.Dok MRCCC Siloam Hospital Teknologi Elastografi untuk memeriksa kondisi liver.

Manfaat pemeriksaan

Elastografi hati memiliki beberapa keuntungan, antara lain tidak invasif (tidak butuh tindakan bedah atau penyisipan jarum), tidak menyakitkan, waktunya singkat, serta lebih efektif menilai derajat fibrosis dan perlemakan hati.

"Pemeriksaan dapat membantu dokter dalam mendiagnosis, menentukan tingkat keparahan penyakit hati, merencanakan perawatan, serta memantau perkembangan pasien selama pengobatan," kata dokter Saut.

Ia menambahkan, penderita diabetes dan juga obesitas beresiko tinggi menderita perlemakan hati.

Untuk mencegah penyakit perlemakan hati, jaga berat badan yang sehat, mengurangi makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebih, serta penting mengontrol kadar gula darah.

Baca juga: Atasi Obesitas dan Fatty Liver Tanpa Bedah dengan Endoskopi Bariatrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com