Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Seseorang Berbohong, dari Pilihan Kata hingga Gerakan Tubuh

Kompas.com - 09/11/2023, 19:42 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak dari kita ingin memiliki kemampuan mendeteksi kebohongan agar tidak menjadi korban penipuan, menjadi lebih percaya diri dengan naluri tentang orang lain, atau tidak mudah dimanfaatkan para pembohong.

Mendeteksi kebohongan sebenarnya bisa dilakukan dengan melihat bahasa tubuh, ekspresi wajah, kebiasaan berbicara, tingkah laku, tindakan, dan reaksi orang ketika berbicara.

Meskipun mengenali kebohongan bukan hal yang mudah, ada strategi berbasis bukti untuk mengetahui apakah seseorang berbohong.

Ekspresi mikro, yaitu kedutan wajah yang singkat dan tidak disengaja sebagai respons terhadap emosi, dapat memberikan petunjuk. Selain itu, pola linguistik dapat berfungsi sebagai sidik jari bahasa untuk mengungkap kebenaran.

“Meskipun satu kata atau frasa biasa mungkin tidak mengungkapkan banyak hal, pola linguistik yang konsisten bisa sangat membantu, menawarkan semacam ‘sidik jari linguistik’ yang mengungkapkan aspek-aspek penting dari diri kita,” kata David J. Lieberman, seorang psikoterapis, penulis Mindreader, dan pakar perilaku manusia yang telah melakukan pelatihan untuk profiler FBI, NSA, CIA, dan Departemen Pertahanan AS.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini 4 Cara Mendeteksi Kebohongan Seseorang

Maka jika kamu ingin mengetahui cara-cara mendeteksi kebohongan dari orang-orang terdekatmu, simak pemaparan berikut.

Seberapa sering orang berbohong?

Sebuah penelitian yang sering dikutip pada tahun 2002 menemukan bahwa 60% dari 121 subjek telah berbohong dalam percakapan 10 menit ketika diminta untuk tampil sebagai sosok “menyenangkan” atau “kompeten”.

Selain itu, sebuah studi tahun 2021 di jurnal Communication Monographs meneliti 116.366 kebohongan yang diceritakan oleh 632 peserta selama 91 hari berturut-turut dan menemukan bahwa 75% responden melaporkan melakukan nol hingga dua kebohongan per hari.

Mayoritas kebohongan diucapkan oleh beberapa orang yang memang terbiasa berbohong. Selain itu, hampir 90% dari semua kebohongan masuk dalam kategori kebohongan putih (tidak ada tujuan jahat), seperti mengatakan bahwa kamu menyukai suatu hadiah padahal tidak.

Survei YouGov pada tahun 2017 menemukan hasil serupa ketika menanyakan seberapa sering orang berbohong, tidak peduli seberapa kecil kebohongannya.

Respons yang paling umum (dari 36% responden) adalah kurang dari sebulan sekali; tanggapan paling umum kedua (dari 21% responden) adalah tidak pernah.

Baca juga: Ketahui, 4 Kebohongan Umum Pria yang Banyak Dipercayai Wanita

Mengapa sangat sulit mengetahui apakah seseorang berbohong?

Bertentangan dengan kepercayaan umum, mencermati bahasa tubuh untuk mendeteksi kebohongan sering kali tidak bisa diandalkan.

Bahkan respons fisiologis seperti perubahan detak jantung atau tekanan darah, yang mungkin muncul pada alat pendeteksi kebohongan tidak selalu dapat dipercaya mengingat orang yang jujur pun mungkin akan menunjukkan rasa gugup ketika dihadapkan dengan alat tersebut.

Penelitian mengungkapkan bahwa manusia mudah tertipu dalam upayanya mendeteksi kebohongan, terlepas dari keyakinan mereka terhadap kemampuan persepsinya.

Pembohong bahkan mungkin menggunakan psikologi terbalik, mengadaptasi perilaku mereka untuk menghindari deteksi, sehingga tugas mengenali kebohongan menjadi lebih sulit.

Daripada menggunakan bahasa tubuh dan mesin pendeteksi kebohongan, para ahli seperti David J. Lieberman dan Annie Sarnblad, ahli ekspresi wajah dan penulis Diary of a Human Lie Detector: Facial Expressions in Love, Lust and Lie, menekankan metode yang lebih andal untuk mengenali individu yang tidak dapat dipercaya.

Metode itu berupa isyarat verbal dan ekspresi mikro wajah bawah sadar sebagai indikator kejujuran. Menurut Lieberman, pilihan kata dan sintaksis dapat mengungkapkan sikap, nilai, dan kondisi emosional, memberikan petunjuk mengenai kejujuran.

Sarnblad pun menyoroti keandalan ekspresi mikro yang lebih lugas daripada bahasa tubuh dan muncul sebelum pikiran sadar sehingga sulit bagi kebanyakan orang untuk memalsukannya secara meyakinkan karena akan menimbulkan kelebihan kognitif.

Baca juga: Bagaimana Kebohongan Mempengaruhi Hidup kita

Cara mengetahui apakah seseorang berbohong

Meskipun kita harus percaya pada hubungan kita, terkadang keraguan muncul tentang perilaku licik teman, pasangan, dan bahkan anak-anak kita. Untuk mengetahui apakah mereka berbohong atau tidak, lihat tanda-tanda ini.

Kita dapat menggunakan strategi berikut untuk membantu mengetahui kebohongan yang paling umum. Namun berhati-hatilah karena salah satu dari tanda-tanda ini mungkin tidak cukup. Kita tetap harus melihat pola perilaku calon pembohong dan mengidentifikasi lebih dari satu tanda.

1. Dengarkan ekspresi berlebihan

Penelitian menunjukkan bahwa isyarat verbal adalah salah satu indikator paling akurat bahwa seseorang berbohong, termasuk melebih-lebihkan suatu kalimat.

“Deklarasi penekanan, yang disebut ekspresi berlebihan, sering kali menunjukkan manajemen kesan aktif,” kata Lieberman, yang berarti bahwa pembohong benar-benar berusaha memberikan kesan tidak bersalah.

“Contohlah tersangka yang mengatakan bahwa dia ‘100% tidak bersalah’ atau ‘benar-benar yakin sepenuhnya bahwa…’ Orang sering kali memasukkan kata-kata seperti itu dengan maksud untuk menampilkan citra percaya diri."

"Tetapi jika saya bertanya apakah kamu pernah merampok sebuah bank, kamu mungkin akan menjawab dengan ‘tidak’ dan bukannya, ‘saya yakin saya tidak pernah merampok bank’ atau ‘Saya jujur tidak pernah merampok bank.’”

Ketika ditanya sebuah pertanyaan, jawaban yang paling lugas sering kali adalah yang paling jujur, sedangkan jawaban berlebihan mungkin menjadi penanda kebohongan.

2. Carilah ketidaksesuaian antara kata dan ekspresi

Jika kata-kata yang keluar dari mulut seseorang sepertinya tidak sesuai dengan ekspresinya, bisa jadi itu tandanya dia berbohong.

Salah satu contoh cara untuk mendeteksi kebohongan seseorang misalnya meminta seorang karyawan untuk menangani proyek di menit-menit terakhir. Jika mereka menjawab, “Kedengarannya bagus” sambil terlihat khawatir, mungkin mereka berbohong.

3. Perhatikan detail yang tidak relevan

Kunci untuk menangkap pembohong adalah belajar bagaimana fokus pada detail yang tidak relevan karena seorang pembohong mungkin mencoba mengalihkan perhatian dengan sekumpulan informasi yang sebenarnya tidak perlu kamu ketahui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com