Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Seseorang Berbohong, dari Pilihan Kata hingga Gerakan Tubuh

Kompas.com - 09/11/2023, 19:42 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

9. Dengarkan nada suaranya

Jika kamu menduga seorang teman berbohong ketika suaranya naik satu oktaf, kamu mungkin benar. Lieberman menjelaskan bahwa nada suara yang lebih tinggi merupakan salah satu indikator penipuan yang dapat diandalkan. Saat seseorang berbohong, suaranya cenderung menjadi sedikit lebih tinggi.

Saat otot-otot pita suara menegang, seperti saat stres karena berbohong, nada suara meningkat. Sebuah studi tahun 2021 di jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa meskipun dalam bahasa yang berbeda, pola vokal yang khas, termasuk intonasi yang meninggi dan nada yang bervariasi, dapat menjadi cara untuk mengetahui apakah seseorang berbohong.

10. Perhatikan kata ganti orang pertama tunggal

Jika seseorang tidak menyebut dirinya dengan kata ganti seperti ‘saya, aku, atau milik saya’ dia mungkin berbohong.

Menurut Lieberman, dari sudut pandang psikolinguistik, kata ganti dapat mengungkapkan apakah seseorang mencoba menjauhkan atau bahkan memisahkan diri dari kata-katanya.

Sama seperti pembohong yang tidak berpengalaman mungkin memalingkan muka dari lawan bicara karena tidak nyaman dengan kontak mata, maka orang yang membuat pernyataan tidak benar sering kali secara tidak sadar menjauhkan diri dari kata-katanya sendiri.

Menggunakan kata ganti orang pertama berarti orang tersebut yakin dengan suatu pernyataan, sedangkan menghilangkan penyebutan saya atau aku, mungkin menandakan keengganan seseorang untuk dikaitkan dengan apa yang hendak dikatakannya.

Disebutkan bahwa, aparat penegak hukum dapat mengenali ketika orang mengajukan laporan palsu tentang mobil mereka yang dicuri karena mereka sering menyebutnya sebagai “mobil” atau “mobil itu”, bukannya “mobil saya.”

11. Perhatikan pemilihan kata

Saat mencoba mengatakan kebenaran dari sebuah kebohongan, kamu perlu fokus pada lebih dari sekadar tanda-tanda kebohongan. Pastikan juga untuk memperhatikan pilihan kata yang bisa mengungkapkan kebenaran.

Fakta menariknya, seorang yang menyampaikan kebenaran mungkin menggunakan kata-kata yang menunjukkan kedekatan seperti ‘di sini’ bukan ‘di sana’, atau ‘ini’ bukan ‘itu’.

Kata-kata seperti itu menunjukkan posisi seseorang atau suatu benda dalam kaitannya dengan pembicara, serta menjelaskan jarak fisik dan jarak emosional.

Lieberman menyampaikan bahwa seringkali kita menggunakan kedekatan spasial untuk merujuk pada seseorang atau sesuatu yang kita rasa positif dan ingin dikaitkan dengannya seperti ‘Ini adalah ide yang menarik’.

Namun perlu dicatat bahwa seorang kolega yang berkata, ‘Itu ide yang menarik’ belum tentu berpura-pura antusias.

Baca juga: 5 Tanda Orang Sedang Berbohong, Salah Satunya Posisi Bahu

12. Carilah ketidaksesuaian antara kata-kata dan bahasa tubuh

Sama seperti kamu perlu memperhatikan dengan cermat apakah ekspresi dan kata-kata seseorang cocok, kamu juga perlu fokus pada apakah bahasa tubuh mereka —seperti apakah mereka menyentuh atau menggaruk tubuhnya—dan kata-katanya juga selaras. Jika keduanya tidak cocok, kamu mungkin dibohongi.

“Kita sering menyentuh, menarik, atau menggosok kulit kita saat mencoba menghibur diri dan menenangkan diri,” kata Sarnblad.

“Sebagai contoh, jika kita berbicara tentang seberapa percaya diri kita dan pada saat yang sama menutup leher kita dengan satu tangan, maka tindakan dan perkataan tersebut tidak selaras. Bahasa tubuh ini bertentangan dengan kata-kata kita dan merupakan indikator potensi kebohongan.”

Namun hanya karena seseorang gelisah bukan berarti dia berbohong. Jika mereka mempunyai alasan untuk merasa gugup, tindakan menenangkan diri ini mungkin terjadi bahkan ketika mereka mengatakan yang sebenarnya.

13. Perhatikan apakah mereka menghindari pertanyaan

Tanggapan yang jujur biasanya singkat dan lugas. Penyangkalan yang langsung dan jelas, seperti “Tidak, saya tidak melakukannya” umumnya dapat dipercaya dan menunjukkan kejujuran.

Orang-orang yang dituduh secara salah kerap memberikan pernyataan yang benar dan sering kali merespons dengan penyangkalan yang kuat dan jelas tanpa ragu-ragu.

Di sisi lain, para pembohong biasanya memiliki reaksi yang berlebihan. Tanggapan seperti, “Bagaimana kamu bisa menanyakan hal seperti itu padaku?” atau “Ini gila!” bisa menimbulkan keraguan karena tidak ada penyangkalan yang langsung dan terus terang.

Pembohong sering kali berusaha menjauhkan diri dari rasa bersalah dengan menggunakan bahasa tidak langsung dalam penyangkalannya. Misalnya, menyatakan tidak bersalah melalui pernyataan seperti “Saya tidak akan pernah menyakiti seorang anak” ketika ditanya apakah mereka menganiaya seorang siswa.

Walaupun pernyataan-pernyataan tersebut dapat menjadi bagian dari tanggapan penuh, fokus utama haruslah pada penyangkalan yang jelas dan konsisten terhadap tindakan tertentu, daripada memberikan bukti bahwa mereka bukanlah tipe orang yang akan melakukan tindakan tersebut.

14. Tentukan apakah mereka secara langsung menyangkal tindakan tersebut

Carilah jarak dalam penyangkalan seorang pembohong ketika dihadapkan dengan sesuatu yang menurut kamu telah mereka lakukan. Perlu diingat bahwa tidak semua penyangkalan sama. Pernyataan seperti, ‘Saya menyangkal tuduhan ini’ tidak sama dengan ‘Saya tidak melakukannya’.

Penyangkalan terhadap suatu tuduhan berarti orang tersebut menolak untuk mengakui kesalahannya. Ini tidak sama dengan menyangkal bahwa dia melakukan tindakan tersebut.

“Penyangkalan yang dapat diandalkan adalah pernyataan ‘tidak’ yang jelas dan bukan ungkapan seperti, ‘Saya menyangkal tuduhan’ atau ‘Saya tidak akan pernah melakukan ini',” Kata Lieberman.

Ringkasnya, hanya ‘tidak’ yang berarti tidak dan hanya ‘ya’ yang berarti ya.

Baca juga: 7 Tanda Ini Buktikan Seseorang Berbohong, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com