Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakon Indonesia Hadirkan Koleksi Irsan di Bawah Cahaya Bintang

Kompas.com - 01/12/2023, 10:32 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Cahaya kilat terlihat di kejauhan, namun langit masih cerah menunjukkan awan dan kerlip bintang-bintang di atas bangunan baru Teras Lakon, di daerah Serpong.

Gedung bergaya industrial yang disusun serupa balok-balok ini, pada Rabu petang (29/11/2023) menjadi lokasi peragaan busana yang memamerkan koleksi desainer Irsan dengan judul The Tailor Made 01.

Para model yang mengenakan busana berpotongan simpel namun detail berjalan melewati tangga miring menuju bagian taman di atap bangunan yang terbuka, melewati lorong-lorong yang dipenuhi undangan.

Cahaya lampu dan iringan musik opera Italia menjadi latar ketika rekaman wawancara Irsan dan Thresia Mareta, founder lakon Indonesia, mengiringi langkah kaki para model.

Peragaan busana The Tailor Made 01 karya Irsan di Teras Lakon Peragaan busana The Tailor Made 01 karya Irsan di Teras Lakon
Koleksi The Tailor Made 01 ditangani dengan seksama menggunakan prinsip tukang jahit masa lalu dengan tingkat kedetailan tinggi, berbeda dengan koleksi ready to wear yang kuantitasnya lebih besar. Bisa dikatakan koleksi ini dikerjakan 100% dengan tangan.

Koleksi ini menjadi pertanda perjalanan baru Lakon Indonesia untuk mengangkat keterampilan dan dedikasi tukang jahit masa lalu tetapi dalam bentuk modern dengan manajemen yang profesional.

Koleksinya menunjukkan busana berpotongan longgar yang dilengkapi sulaman, berbagai hiasan serupa bulu, dan pernak-pernik lainnya.

Namun busana dalam koleksi ini tidak sekedar cocok tampil di panggung catwalk. Laki-laki dan perempuan bisa memesan berdasarkan apa yang sudah dipresentasikan sesuai dengan rasa dan style masing-masing.

Melalui koleksi ini, Lakon Indonesia memberikan penghormatan ke prinsip tradisional masa lalu dimana pekerjaan tangan dihargai dengan sangat tinggi mulai dari pembuatan bahan, embroidery, tenun, batik, pemasangan rupa-rupa aplikasi yang sangat kuat dari masa lalu.

Intinya, koleksi The Tailor Made 01 adalah koleksi khusus yang dibuat untuk mengakomodir pesanan khusus yang menjadi salah satu bagian dari bisnis Lakon Indonesia. Koleksi ini bisa juga disebut sebagai One of a kind.

Teras Lakon

Peragaan busana The Tailor Made 01 karya Irsan di Teras Lakon Peragaan busana The Tailor Made 01 karya Irsan di Teras Lakon
Adapun bangunan yang disebut Teras Lakon ini adalah bagian dari ekosistem Lakon Indonesia. Bangunan ini akan menjadi pusat dari keseluruhan ekosistem sekaligus wadah yang diharapkan dapat mempertemukan berbagai ahli dan para kreatif dari berbagai latar belakang untuk bergerak bersama melakukan usaha pelestarian budaya Indonesia.

Thresia Mareta, pendiri Lakon Indonesia, menyampaikan, “Tujuan saya mendirikan Lakon Indonesia adalah untuk mengangkat banyak kekuatan di masa lalu yang terlupakan, untuk generasi muda supaya mereka mengerti asal dari apa yang ada saat ini dengan harapan untuk mendorong perkembangan di masa depan.”

Menilik kembali perjalanan LAKON Indonesia selama lebih dari 5 tahun, banyak usaha yang telah didedikasikan secara konsisten untuk mengangkat keterampilan tangan dan seni budaya Indonesia .

Mulai dari Pakaiankoe, Gantari, Aradhana, Lorong Waktu, sampai RIK062324L di bulan Juli lalu. Selain seni dan karya wastra, Lakon Indonesia juga memberi ruang penghormatan bagi seni dan seniman Indonesia melalui kolaborasi dalam setiap presentasinya, seperti Addie MS – Musisi dan komposer, Adi Purnomo – arsitek , Davy Linggar – Photographer , Adi Nugroho – Photographer , Bona Soetirto – Photographer , Didik Nini Thowok – penari , Musisi gamelan, wayang kulit.

LAKON Indonesia juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman melalui kerjasama dengan Kedutaan Perancis dan JF3 melalui Pintu Incubator. Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong perkembangan para kreator muda di kedua negara. Saat ini Pintu Incubator telah sukses mengantarkan 6 kreator muda Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa.

“Edukasi adalah hal yang sangat penting di negara ini. Saya sudah menikmati mode selama hidup saya, saya banyak membaca dan memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi. Banyak generasi masa kini yang tidak menyadari banyak hal secara nyata karena dongeng-dongeng yang diciptakan di sekeliling kita," ujar Thresia Mareta.

"Karena itu edukasi dan bukti nyata yang kami presentasikan menjadi sangat penting agar mereka mengerti kenyataan, kritis dalam melihat permasalahan, dan bijaksana dalam memberikan solusi",” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com