Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2023, 12:12 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Kehamilan adalah periode yang penuh dengan harapan dan kegembiraan, tetapi tidak jarang juga diiringi oleh kecemasan yang dapat mengganggu kesejahteraan mental ibu hamil.

Menurut penelitian dari Journal of Mental Health and Clinical Psychology, sekitar 20 persen orang melaporkan timbulnya kecemasan selama masa kehamilannya.

Penyebab biologis kecemasan selama kehamilan melibatkan perubahan hormon yang esensial untuk menjaga kehamilan sehat. Menurut Kenosha Gleaton, M.D., seorang dokter kandungan bersertifikat, peningkatan produksi kortisol dan estrogen pada wanita selama kehamilan dapat memicu kecemasan.

Terutama pada trimester pertama, peningkatan kadar progesteron dan estrogen juga dapat menyebabkan kecemasan, cepat marah, depresi, kelelahan, dan perasaan sedih, demikian dijelaskan olehnya.

Baca juga: Jangan Percaya Mitos Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang

Menurut Kristin Yeung Lasseter, M.D., seorang psikiater reproduksi bersertifikat dan anggota fakultas di University of Texas di Austin's Dell Medical School, perubahan hormon tersebut dapat mempengaruhi area otak yang mengontrol kecemasan dan regulasi emosi.

Selain faktor biologis, riwayat kecemasan pribadi atau keluarga, kondisi kesehatan mental lainnya, trauma masa kecil, serta riwayat keguguran atau komplikasi kehamilan, persalinan semuanya dapat menjadi faktor risiko terhadap kecemasan selama kehamilan.

Selain itu, kecemasan dan kekhawatiran terkait dengan menjadi orang tua juga dapat dipahami sebagai reaksi terhadap tekanan mental, seperti stres karena kehamilan yang tidak direncanakan, dukungan yang terbatas dalam transisi kehidupan yang besar.

Gejala kecemasaan selama hamil

  • Merasa gelisah, gugup, atau dalam keadaan waspada karena tingkat hormon adrenalin yang lebih tinggi
  • Kekhawatiran yang berlebihan tentang kesehatan kehamilan, bayi, atau persiapan kelahiran
  • Kesulitan untuk tidur
  • Rasa takut yang meningkat di tengah kerumunan atau lingkungan yang biasanya menimbulkan kecemasan
  • Kesulitan bersantai dan terus merasa tegang
  • Merasa terganggu atau bingung
  • Memiliki lebih sedikit energi, gairah seks yang lebih rendah atau suasana hati yang lebih rendah
  • Mengalami serangan panik atau pikiran yang berpacu dan mengganggu

Selama masa kehamilan, banyak wanita akan merasakan sedikit kegelisahan karena perasaan kehilangan kendali atas tubuh dan keadaan sekitar kehamilan

Dr. Witkin menegaskan bahwa kecemasan adalah reaksi wajar selama kehamilan. Namun, jika kecemasan menghambat kemampuan untuk menjalani tugas sehari-hari di rumah, tempat kerja, atau dalam hubungan, mencari perawatan kesehatan mental lebih lanjut bisa sangat membantu.

Baca juga: Cara Alami Atasi Rasa Mual Ibu Hamil di Pagi Hari

Cara meredakan kecemasan selama kehamilan

Terapi perilaku kognitif (CBT)

Ini merupakan pendekatan terapeutik yang mengevaluasi pola pikir cemas atau negatif, serta menerapkan mekanisme penanganan yang lebih sehat.

Dr. Lasseter menyebut CBT sebagai "pengobatan tanpa obat yang paling efektif untuk mengatasi kecemasan selama kehamilan."

Kolaborasi dengan terapis atau konselor berlisensi dalam CBT dapat membantu mengidentifikasi pikiran atau perilaku pemicu kecemasan, memungkinkan penghindaran atau pembelajaran cara mengatasinya saat pemicu tersebut muncul.

Gunakan teknik relaksasi

Penelitian kecil pada tahun 2021 menunjukkan bahwa usaha untuk merilekskan tubuh fisik dapat mengurangi stres pada ibu hamil.

Teknik relaksasi melibatkan unsur musik, imajinasi terpandu, dan istirahat. Dr. Gleaton menyarankan praktik lain seperti meditasi, akupunktur, dan yoga prenatal sebagai cara bermanfaat untuk mengurangi gejala kecemasan selama kehamilan.

Dengan memanfaatkan teknik-teknik ini, ibu hamil dapat menciptakan lingkungan pikiran yang lebih positif dan tenang selama perjalanan kehamilan mereka.

Baca juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, Manfaat Berenang Selama Kehamilan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com