Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Kecenderungan Belanja Impulsif Bisa Jadi Tanda Kecanduan

Kompas.com - 13/12/2023, 07:21 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Kemudahan belanja online sering kali memicu pembelian impulsif.

Kita membeli barang bukan karena membutuhkannya tapi akibat tergoda tren, harga, FOMO dan faktor lainnya.

Pola tersebut berulang sehingga tanpa disadari menjadi gejala kecanduan belanja yang membahayakan.

Baca juga: Tanda-tanda FOMO dalam Diri Kita dan Faktor Penyebabnya

Kristin Roelofson, MSW, LSW, terapis asal Pittsburgh menilai, kecanduan belanja impulsiif adalah keluhan yang paling meresahkan.

"Ketika keuangan pribadi seseorang habis dan orang tersebut mencari pinjaman, memohon untuk meminjam uang dari orang lain, mencuri uang tunai atau kartu kredit, menjual barang-barang rumah tangga, melakukan perilaku berbahaya untuk mendapatkan uang, atau mencuri barang," terangnya, dikutip dari Health.

6 tanda kecanduan belanja impulsif

Roelofson mengatakan gejala kecanduan belanja bisa dilihat dari sejumlah perilaku, yakni:

  • Terus-menerus terobsesi dengan belanja
  • Berbelanja untuk meningkatkan mood
  • Membeli lebih banyak barang untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama sebelumnya
  • Berbelanja terlalu banyak sehingga berdampak pada tanggung jawab kita sehari-hari
  • Membeli sampai-sampai hal itu memengaruhi kesejahteraan kita
  • Mencoba mengurangi belanja tetapi tidak berhasil

“Kemunculan kecanduan belanja kemungkinan besar terjadi pada individu yang menunjukkan empat atau lebih indikator yang disebutkan di atas,” jelas Roelofson.

Baca juga: Apakah Kecanduan Belanja Online Gangguan Mental? Dosen UM Surabaya Beri Penjelasan

Kecanduan belanja dikenal pula sebagai compulsive buying disorder (CBD) alias gangguan pembelian kompulsif.

Ditandai dengan empat tahap yang terjadi sebelum, selama, dan setelah kita berbelanja.

Tahap pertama adalah antisipasi yang membuat kita sibuk mencari atau melakukan sesuatu yang spesifik sebelum belanja.

Ilustrasi belanja online Ilustrasi belanja online

Tahap kedua adalah persiapan, misalnya merencanakan pengalaman berbelanja pribadi, termasuk meneliti barang tertentu, mencari harga jual, dan membandingkannya secara online vs offline.

Berikutnya, tahap belanja sesungguhnya yang dinilai bisa memberikan kebahagiaan.

Baca juga: 3 Tips Belanja Online yang Baik bagi Kesehatan Mental

Tahap terakhir adalah proses setelah belanja, termasuk menunggu barang dikirim.

“Pembeli mungkin mengalami kegembiraan dalam mengantisipasi menerima barang baru yang dibeli,” ujar Roelofson.

"Dan/atau kekecewaan pada barang yang dibeli sehingga belanja lagi," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com