Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2023, 14:55 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa disadari, mungkin kamu telah menemukan banyak film fantasi China yang melibatkan penggambaran makhluk mitologi, yakni naga.

Namun, tahukah kamu bahwa dalam budaya Tiongkok, naga memiliki makna unik dan positif.

Berbeda dari naga di Barat yang digambarkan sebagai makhluk jahat dan diasosiasikan dengan elemen api, naga Tiongkok adalah pahlawan mitologi yang dihormati, melambangkan harmoni dan keberuntungan.

Tersebar luas dalam legenda, festival, astrologi, seni, dan nama Tiongkok, asosiasi naga dengan air yang dipercaya hidup di kedalaman laut dan sungai, membedakannya dari penggambaran Barat tersebut.

Makhluk yang dihormati ini memainkan peran sentral dalam budaya Tiongkok, dan jika kamu ingin tahu mengapa begitu, mari bersama-sama kenali asal usul, simbolisme, dan makna naga Tiongkok secara mendetail.

Baca juga: Keistimewaan Lahir di Tahun Naga, Diprediksi Bakal Raih Kesuksesan

Bagaimana dan dari mana naga berasal

Mungkin kalian sudah familiar, naga merupakan salah satu bagian dari siklus zodiak Tiongkok yang terdiri dari 12 hewan antara lain tikus, anjing, harimau, kuda, kambing, lembu, babi, monyet, ayam jago, ular, dan kelinci.

Dalam mitologi Tiongkok yang membangun hubungan simbiosis antara naga dan ras manusia sendiri, kerap diungkapkan bagaimana makhluk tersebut secara aktif membantu manusia ketika bencana melanda.

Terdapat dua kisah legenda yang memperkuat hubungan ini.

1. The Jade Emperor and the Four Dragons (Kisah Empat Naga yang Baik Hati)

Dalam kisah legenda ini, diceritakan empat naga menyaksikan kekeringan dahsyat yang melanda daratan Tiongkok, yang mendorong keempat makhluk tersebut untuk memohon hujan kepada dewa Kaisar Langit atas nama umat manusia.

Meskipun awalnya setuju, kaisar gagal memenuhi janjinya karena kewajiban lain sehingga menyebabkan penderitaan yang semakin meluas dan tanah kering. Frustrasi dengan kelambanan kaisar, para naga secara mandiri membawa hujan untuk meringankan rakyat, membuat Kaisar Langit marah.

Dengan amarah tersebut, sang kaisar memerintahkan Dewa Gunung untuk memenjarakan para naga sehingga memunculkan empat sungai pelindung—Sungai Kuning, Sungai Yangtze, Sungai Mutiara, dan Sungai Amur—untuk melindungi rakyat Tiongkok dari kekeringan.

2. Legenda Pan Gu dan Nu Gua, dan lainnya

Berbagai mitos penciptaan dalam cerita rakyat Tiongkok menampilkan naga sebagai tokoh sentral.

Salah satunya adalah legenda di mana seekor naga membantu Pan Gu, pencipta segala makhluk, pada tahap awal penciptaan dunia.

Ada pula narasi lain yang berpusat pada dewi Nu Gua yang, dengan tubuh seorang wanita dan ekor naga, membentuk manusia pertama dari lumpur dan akhirnya Nu Gua dipuja sebagai makhluk ilahi.

Selain itu, sebuah cerita menyoroti hubungan naga dengan asal usul suku Tiongkok, ketika ‘Kaisar Kuning’ Huang Di, setelah mengalahkan suku saingannya, memasukkan totem ular suku tersebut ke dalam lambangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com