KOMPAS.com - Isu terkait lingkungan saat ini menjadi hal yang tengah disorot oleh berbagai subsektor industri kreatif, salah satunya fesyen.
Ini bisa dilihat dari banyaknya pelaku fesyen yang mulai gencar beralih pada produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, atau dikenal dengan sustainable fashion.
Ditemui seusai acara pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf), Sandiaga Uno pun mengatakan, sustainable fashion sedang didorong untuk menjadi tren fesyen lokal di Indonesia.
"Ya, jadi, akan semakin banyak produk yang ramah lingkungan, misalnya, batik ecoprint maupun kain-kain tenun," terangnya kepada wartawan di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).
Baca juga:
Selain bahan-bahan ecoprint, lanjut dia, saat ini kain tenun juga sedang banyak diminati, terutama karena dapat ikut serta memberdayakan perekonomian lokal.
"Ada aspek 3P, yaitu People, Planet, dan Prosperity (manusia, bumi, dan kemakmuran) yang menjadi tema untuk tren fesyen ke depan," ujar Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, pemerintah saat ini juga sedang mengembangkan 6.000 desa yang masuk ke dalam jejaring desa wisata.
Setiap desa mereka minta untuk memiliki produk ecoprint kekinian yang bisa dipadupadankan.
Dengan meningkatnya industri fesyen, termasuk yang berkelanjutan, Sandiaga optimistis akan adanya potensi pergerakan pasar-pasar baru di luar pasar tradisional.
"Kami terus koordinasikan dengan data-data baru yang kami miliki agar pemerintah bisa berkolaborasi dengan pemangku ekonomi kreatif untuk membuka pasar-pasar baru," ungkapnya.
Baca juga:
Sandiaga menyebutkan, kontribusi fesyen di Indonesia cukup besar, yakni mencapai 17,6 persen dari total nilai tambah ekonomi kreatif terhadap perekonomian, atau senilai Rp 225 triliun.
Tidak hanya itu, jumlah lapangan kerja yang diciptakan oleh sektor fesyen sudah mencapai 17 persen dari total yang disumbangkan dari sektor ekonomi kreatif, yaitu 25 juta lapangan kerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram