Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Cincin Perceraian dan Bagaimana Orang Membuatnya?

Kompas.com, 17 April 2024, 08:01 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Saat seseorang bercerai, mereka mungkin akan melepas cincin kawin dan cincin tunangan. Tentu sayang jika cincin-cincin indah itu hanya disimpan sebagai barang yang menimbulkan kenangan buruk. 

Nah, kini ada tren yang membuat cincin perkawinan atau tunangan tetap bisa dipakai walau sudah bercerai, yakni mengubahnya menjadi cincin perceraian.

Cincin perceraian bukanlah hal baru, bahkan semakin populer di negara-negara barat. Ada beberapa cara untuk membeli atau membuatnya, tapi umumnya orang memanfaatkan cincin lamanya untuk membuat penanda perpisahan ini.

Apa itu cincin perceraian?

“Cincin perceraian adalah cincin yang dibeli seorang wanita untuk memperingati akhir dari proses perceraiannya dan awal baru dalam hidupnya,” kata Olivia Dreizen Howell, CEO platform pencatatan perceraian Fresh Starts Registry. 

Sederhananya, cincin perceraian melambangkan rasa kebebasan dan kemandirian baru, serta berfungsi sebagai pengingat bahwa dia tidak lagi terikat status perkawinan tetapi oleh kekuatan, ketahanan, dan kemampuannya untuk mencintai diri sendiri.

Bentuk cincin ini bisa bermacam-macam: kita bisa bekerja sama dengan toko perhiasan untuk mendesainnya menggunakan batu dari cincin pertunangan atau cincin kawin lama, atau bisa membuat sesuatu yang benar-benar baru yang sama sekali tidak mirip dengan yang lama.

“Cincin perceraian kadang dibuat untuk menandai hidup baru sekaligus penyemangat dalam mencari kebahagiaan, kepuasan, dan cinta, baik dari dalam maupun dari orang lain,” kata Dreizen Howell.

Berkat para selebriti, cincin perceraian semakin populer. Model Emily Ratajkowski baru-baru ini membuatnya pada bulan Maret setelah perpisahannya dari Sebastian Bear McClard.

“Dia mengambil cincin pertunangan toi et moi sebelumnya, yang berhiaskan berlian berbentuk buah pir, lalu memisahkannya, menandakan perpisahan mereka,” kata Rustin Yasavolian, CEO Masina Diamonds. "Dia mengatur bentuk buah pir dalam pengaturan offset solitaire dan menambahkan dua berlian trapesium ke cincin barunya."

Baca juga: Cincin Tunangan dan Nikah, Apakah Sama?

Apa yang bisa dilakukan pada cincin perkawinan setelah bercerai?

Memutuskan apa yang akan dilakukan dengan cincin kawin atau pertunangan adalah hal yang sangat pribadi, namun menggunakannya kembali dalam bentuk lain menjadi semakin populer.

“Kamu dapat bekerja sama dengan toko perhiasan untuk mendesain ulang cincin itu menjadi cincin yang berbeda, anting, kalung, gelang, atau aksesori lain yang lebih sesuai dengan gaya hidupmu saat ini,” kata Dreizen Howell. 

“Beberapa orang memilih untuk menyimpan cincin kawin atau pertunangan mereka sebagai kenang-kenangan sentimental, pengingat akan hubungan dan kenangan bersama,” kata Dreizen Howell. "Jika kamu memiliki ikatan emosional yang kuat dengan cincin itu atau menganggapnya sebagai pusaka yang berharga, menyimpannya mungkin pilihan yang bijak."

Terakhir, ada opsi untuk menjualnya. “Kamu dapat menjualnya ke toko perhiasan untuk mendapatkan kembali sebagian nilai finansial yang diinvestasikan pada perhiasan tersebut,” jelas Dreizen Howell. "Investasikan uang ini pada sesuatu yang luar biasa untuk dirimu!"

Di jari mana cincin perceraian dipakai?

Kamu dapat memakai cincin perceraian di jari mana pun yang kamu suka, tidak ada aturan!

“Ini bisa menggantikan cincin kawin lama di jari manis, atau sebagai alternatif, bisa dipakai di jari lain,” kata Sacha Jarmon, ahli permata dan salah satu pendiri Love Saro. Namun ingatlah bahwa jika kamu memakai cincin di jari manis tangan kiri, mungkin disalahartikan sebagai cincin kawin atau cincin pertunangan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau