Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Diet Detoks, Bisakah Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com, 27 April 2024, 20:15 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Diet detox atau diet detoks cukup populer dalam beberapa waktu terakhir. Pola makan ini diklaim mampu membersihkan darah dan menghilangkan racun-racun berbahaya di dalam tubuh.

Dilansir dari Healthline, pola makan ini biasanya melibatkan periode puasa, diikuti dengan diet ketat buah, sayuran, jus buah, dan air. 

Terkadang, detoksifikasi yang dimaksud juga mencakup minuman herbal, teh, suplemen, serta pembersihan usus besar.

Baca juga:

Namun, apakah diet detox dapat menurunkan berat badan? Berikut ulasan singkatnya.

Apakah diet detox dapat menurunkan berat badan?

Diet detox selain untuk menghilangkan racun dari tubuh juga diklaim dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, pencernaan, tingkat energi, dan membantu menurunkan berat badan.

Mempraktikannya diklaim dapat mengistirahatkan organ-organ tubuh karena kita berpuasa, sehingga merangsang hati untuk membuang racun.

Sayangnya, penelitian tentang diet detox terhadap manusia masih terbatas dan beberapa studi yang sudah ada memiliki beberapa kekurangan.

Lebih lanjut, diet detox juga jarang merinci secara spesifik racun-racun apa yang ditargetkan. Mekanismenya juga belum begitu jelas. Maka, hanya ada sedikit bukti bahwa diet detox benar-benar bisa menghilangkan racun di tubuh.

Baca juga:

Secara umum, tubuh kita sudah ahli dalam membuang racun, apapun yang kita konsumsi. Racun tidak akan menumpuk di hati, ginjal, atau bagian lain dari tubuh, begitu pula dengan cara detoksifikasi terbaru seperti diet detox.

Namun, jika targetmu adalah menurunkan berat badan, diet detox mungkin bisa membantu menurunkan beberapa kilogram bobot.

Meskipun, kecenderungannya adalah berat badan akan kembali naik, seperti dilansir dari WebMD.

Pada akhirnya, kita belum tentu mendapatkan apa-apa dari pola diet tersebut sehingga tidak bisa dijamin merupakan pendekatan diet terbaik.

Satu-satunya jenis diet detoks yang bermanfaat adalah diet yang membatasi makanan olahan, berlemak tinggi, dan bergula, serta menggantinya dengan lebih banyak makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran. Pendekatan ni lebih akrab disebut pola makan bersih (clean eating), yang dianggap lebih ideal untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.

@kompas.lifestyle Kamis (26/04/2024) kemarin, mimin berkesempatan datang untuk meliput karya dari berbagai desainer tanah air di acara Kelana Wastra Fashion Fest 2024. Penasaran gak sih gimana rasanya liputan fashion show, tonton video ini sampai habis ya! Kreatif : Via Furgativa Gumilar Produser : Nabilla Tashandra #fashionshow #wastrakelana #fashionindonesia ? love maybe nightcore - kpop speed up songs
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau