Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Runner Face dan Bagaimana Menghindarinya?

Kompas.com - 28/04/2024, 13:37 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Lari adalah salah satu jenis olahraga terbaik. Penelitian mengatakan lari dapat meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan suasana hati, dan bahkan mengurangi risiko radang sendi dan masalah memori. 

Namun jika kamu baru-baru ini membaca berita-berita online, kamu mungkin mendengar bahwa lari juga dapat menyebabkan perubahan karakteristik pada kulit, yang sering digambarkan sebagai "wajah pelari" atau "runner face". 

Apa itu wajah pelari?

Tidak ada definisi resmi untuk sindrom wajah pelari, namun para profesional medis mengakui fenomena tersebut.

“Secara umum, ini mengacu pada tampilan yang sering terlihat di area wajah pelari,” kata Dennis Schimpf, MD, seorang ahli bedah plastik yang berbasis di Charleston. “Tidak ada indikasi atau penelitian bahwa berlari benar-benar menyebabkan penuaan lebih cepat, tetapi olahraga itu jelas mengubah penampilan seseorang.”

Selain terkadang menyebabkan penampilan terlihat tirus secara keseluruhan, olahraga semacam ini juga bisa berdampak pada kulit.

Baca juga: Begini Pola Makan Tepat bagi Pelari Maraton, Tidak Perlu Diet

“Istilah runner face ini umumnya menggambarkan tampilan kulit wajah yang berubah warna dan memiliki keriput yang terlihat kasar, lelah, atau lebih tua dari usia sebenarnya,” kata Samuel J. Lin, MD, FACS, profesor bedah di Harvard Medical School dan ahli bedah plastik di Boston.

Kebanyakan orang pertama kali mendengar istilah ini di TikTok. Pada bulan Februari 2023, Gerald Imber, MD, seorang ahli bedah plastik dan pakar anti-penuaan, memposting video tentang konsep tersebut, mengatakan bahwa olahraga tertentu dapat mempercepat penurunan berat badan dan memunculkan kerutan, dan lari jarak jauh adalah salah satunya.

“Pernahkah kamu melihat pelari jarak jauh yang tidak memiliki wajah lebih tua,” tanyanya. "Itulah yang terjadi: Wajah akan tampak lebih tua dan tirus."

Meski begitu, dia menambahkan bahwa fenomena ini umumnya hanya terjadi pada pelari jarak jauh, sehingga akan "baik-baik saja" untuk berlari setiap hari atau beberapa kilometer beberapa kali seminggu.

Apa penyebab Runner Face?

Berkembangnya "wajah pelari" kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa hal berbeda. Berikut inilah yang menurut ahli bedah plastik memberikan kontribusi paling besar.

Lemak tubuh rendah

Studi menunjukkan bahwa pelari jarak jauh cenderung memiliki lemak tubuh lebih rendah dibandingkan orang yang tidak aktif, terutama mereka yang berusia 35 tahun ke atas. Itu bagus untuk beberapa hal, tapi bisa kurang bagus untuk yang lain.

“Lemak subkutan memberikan volume dan dukungan pada kulit, menyamarkan garis-garis halus dan kerutan serta memberikan tampilan yang lebih berisi, menyegarkan, dan lebih muda,” kata Elie Levine, MD, seorang ahli bedah plastik bersertifikat di New York City.

"Seiring bertambahnya usia, volume ini secara alami menurun, jadi jika kamu memiliki lemak tubuh yang rendah, kulitmu akan tampak menua."

Kurangnya dukungan pada kulit

Rendahnya lemak tubuh di wajah juga bisa menyebabkan kulit tidak terdukung. Misalnya saja lemak wajah di pipi dan bantalan lemak di sekitar mata. Jika hal tersebut hilang, maka kulit akan kehilangan dukungannya, jelas Leo Lapuerta, MD, seorang ahli bedah plastik di Houston. Hal ini dapat menimbulkan efek kendur.

Seorang pelari jarak jauh mungkin juga terlihat agak pucat. “Hilangnya bantalan lemak di sekitar area mata membuat mata terlihat lelah dan cekung, dan tampilan mata yang lelah kan menambah tampilan wajah yang tirus,” kata Lapuerta.

Baca juga: Olahraga Lari Bisa Berdampak Buruk untuk Lutut, Benarkah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com