Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Runner Face dan Bagaimana Menghindarinya?

KOMPAS.com - Lari adalah salah satu jenis olahraga terbaik. Penelitian mengatakan lari dapat meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan suasana hati, dan bahkan mengurangi risiko radang sendi dan masalah memori. 

Namun jika kamu baru-baru ini membaca berita-berita online, kamu mungkin mendengar bahwa lari juga dapat menyebabkan perubahan karakteristik pada kulit, yang sering digambarkan sebagai "wajah pelari" atau "runner face". 

Apa itu wajah pelari?

Tidak ada definisi resmi untuk sindrom wajah pelari, namun para profesional medis mengakui fenomena tersebut.

“Secara umum, ini mengacu pada tampilan yang sering terlihat di area wajah pelari,” kata Dennis Schimpf, MD, seorang ahli bedah plastik yang berbasis di Charleston. “Tidak ada indikasi atau penelitian bahwa berlari benar-benar menyebabkan penuaan lebih cepat, tetapi olahraga itu jelas mengubah penampilan seseorang.”

Selain terkadang menyebabkan penampilan terlihat tirus secara keseluruhan, olahraga semacam ini juga bisa berdampak pada kulit.

“Istilah runner face ini umumnya menggambarkan tampilan kulit wajah yang berubah warna dan memiliki keriput yang terlihat kasar, lelah, atau lebih tua dari usia sebenarnya,” kata Samuel J. Lin, MD, FACS, profesor bedah di Harvard Medical School dan ahli bedah plastik di Boston.

Kebanyakan orang pertama kali mendengar istilah ini di TikTok. Pada bulan Februari 2023, Gerald Imber, MD, seorang ahli bedah plastik dan pakar anti-penuaan, memposting video tentang konsep tersebut, mengatakan bahwa olahraga tertentu dapat mempercepat penurunan berat badan dan memunculkan kerutan, dan lari jarak jauh adalah salah satunya.

“Pernahkah kamu melihat pelari jarak jauh yang tidak memiliki wajah lebih tua,” tanyanya. "Itulah yang terjadi: Wajah akan tampak lebih tua dan tirus."

Meski begitu, dia menambahkan bahwa fenomena ini umumnya hanya terjadi pada pelari jarak jauh, sehingga akan "baik-baik saja" untuk berlari setiap hari atau beberapa kilometer beberapa kali seminggu.

Apa penyebab Runner Face?

Berkembangnya "wajah pelari" kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa hal berbeda. Berikut inilah yang menurut ahli bedah plastik memberikan kontribusi paling besar.

Lemak tubuh rendah

Studi menunjukkan bahwa pelari jarak jauh cenderung memiliki lemak tubuh lebih rendah dibandingkan orang yang tidak aktif, terutama mereka yang berusia 35 tahun ke atas. Itu bagus untuk beberapa hal, tapi bisa kurang bagus untuk yang lain.

“Lemak subkutan memberikan volume dan dukungan pada kulit, menyamarkan garis-garis halus dan kerutan serta memberikan tampilan yang lebih berisi, menyegarkan, dan lebih muda,” kata Elie Levine, MD, seorang ahli bedah plastik bersertifikat di New York City.

"Seiring bertambahnya usia, volume ini secara alami menurun, jadi jika kamu memiliki lemak tubuh yang rendah, kulitmu akan tampak menua."

Kurangnya dukungan pada kulit

Rendahnya lemak tubuh di wajah juga bisa menyebabkan kulit tidak terdukung. Misalnya saja lemak wajah di pipi dan bantalan lemak di sekitar mata. Jika hal tersebut hilang, maka kulit akan kehilangan dukungannya, jelas Leo Lapuerta, MD, seorang ahli bedah plastik di Houston. Hal ini dapat menimbulkan efek kendur.

Seorang pelari jarak jauh mungkin juga terlihat agak pucat. “Hilangnya bantalan lemak di sekitar area mata membuat mata terlihat lelah dan cekung, dan tampilan mata yang lelah kan menambah tampilan wajah yang tirus,” kata Lapuerta.

Kerusakan akibat sinar Matahari

Banyak pelari menghabiskan waktu berjam-jam di luar ruangan, yang dapat berkembang menjadi paparan sinar matahari kronis.

“Efek sinar matahari pada kulit dikenal sebagai photoaging dan telah terbukti menyebabkan peningkatan kerutan, tekstur kulit yang buruk, dan perubahan warna,” kata Lin. 

“Karena pelari cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari dan berpotensi tanpa perlindungan terhadap sinar matahari, kerusakan akibat sinar UV dari matahari dapat menyebabkan tanda-tanda photoaging seiring berjalannya waktu, yang secara kolektif dapat menyebabkan apa yang disebut runner face.”

Lin menambahkan bahwa penelitian juga menemukan bahwa berkeringat dapat meningkatkan kerusakan akibat paparan sinar ultraviolet pada kulit.

Radikal bebas

Bukan hanya sinar matahari yang berdampak buruk pada kulit saat berlari. “Kulit juga terpapar radikal bebas dan elemen lingkungan lainnya, sehingga rentan terhadap kerusakan oksidatif, yang dapat menyebabkan kulit terlihat lebih tirus, kendor, keriput, dan kusam,” kata Levine.

Bagaimana cara mencegah munculnya runer face?

Hindari berlari di bawah sinar Matahari

Dengan cara ini, kita mengurangi eksposur sebanyak mungkin. “Pelari disarankan untuk meminimalkan lari tengah hari dan berlari di tempat teduh jika memungkinkan,” kata Lin. Kita juga bisa mengenakan topi, pakaian pelindung, dan kacamata hitam untuk menurunkan risiko.

…Dan kenakan tabir surya 

Mengenakan tabir surya adalah pertahanan utama melawan penuaan dini.

“Ini harus diterapkan pada kulit kering sebelum keluar rumah, bahkan pada hari berawan,” kata Lapuerta. "Sunscreen harus diterapkan kembali sesering mungkin saat berada di luar ruangan, dan harus diingat untuk menerapkannya juga pada telinga dan leher."

Gunakan SPF 15 atau lebih tinggi pada wajah, tubuh, dan bibir untuk perlindungan terbaik terhadap sinar UV yang berbahaya, saran Lapuerta.

Cuci wajah setelah berlari

American Academy of Dermatology Association (AAD) menyarankan penggunaan air hangat setelah berolahraga untuk menghilangkan keringat, kotoran, dan minyak.

Tetap terhidrasi

Kita memerlukan hidrasi yang cukup untuk memberi tenaga saat lari , dan melakukan hal itu juga akan membantu melindungi kita dari runner face.

“Hidrasi yang buruk dapat menyebabkan kulit terlihat lebih kering dan kurang kencang,” kata Lin. “Asupan air yang cukup membantu menjaga kesehatan kulit. Jika pelari tidak mendapatkan hidrasi yang cukup, efek keseluruhannya dapat berkontribusi pada penampilan 'wajah pelari'.”

Bawalah sebotol air, atau sering-seringlah minum, terutama jika kamu berlatih lari jarak jauh.

Jaga kelembapan kulit 

Kita juga perlu menghidrasi kulit dari luar. “Menggunakan pelembab kaya nutrisi dan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan dapat membantu melawan stres oksidatif serta menjaga hidrasi dan elastisitas kulit,” kata Alexis Pfropper, ahli kecantikan dan pendiri perawatan kulit ästhetik.

Jangan merokok

Merokok dapat meningkatkan efek penuaan dan memperkuat efek pada wajah pelari. Menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), merokok menyebabkan kulit kering, warna kulit tidak merata, mata longgar, garis rahang kendor, serta kerutan dan keriput yang lebih dalam.

“Biasanya kulit seorang perokok berat berusia 40 tahun mirip dengan kulit bukan perokok berusia 70 tahun,” tulis mereka. Karena berbagai alasan, lebih baik hentikan kebiasaan tersebut.

Konsumsi lemak sehat

Pola makan dapat memiliki efek anti-penuaan, yang dapat mengurangi efek berlari jarak jauh. Lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan, merupakan bagian dari pola makan sehat.

Makan sayuran 

Sayuran kaya antioksidan dan nutrisi, yang dapat membantu regenerasi sel. Banyak sayur juga anti-inflamasi dan dapat membantu produksi kolagen, protein yang memberi kekuatan dan kekenyalan pada kulit.

Kesimpulan

Meskipun runner face menjadikan wajah tampak leih tua, namun tidak ada risiko medisnya. Jika kamu mengkhawatirkan penampilan kulit, ikuti tips di atas untuk mengurangi dampak lari. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/04/28/133720020/apa-itu-runner-face-dan-bagaimana-menghindarinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke