KOMPAS.com - Kulit kita secara rutin melepaskan sel-sel kulit mati, namun seiring bertambahnya usia, tingkat pergantian kulit ini melambat dan penumpukan sel kulit mati dapat terjadi.
Hal ini menyebabkan kulit tampak kusam, terkelupas, atau kering, dan juga dapat membuat penampilan menjadi tidak bercahaya dibandingkan kulit yang sehat dan berkilau.
Untuk menghilangkannya, banyak orang kemudian menggunakan produk eksfoliasi yang dapat membantu proses pengelupasan kulit mati sehingga kulit benar-benar bersinar.
Tapi kapan waktu terbaik untuk melakukannya? Haruskah kita melakukan eksfoliasi sebelum atau sesudah bercukur? Dan apakah urutannya tergantung pada jenis eksfoliator yang kamu gunakan?
Baca juga: Rekomendasi Cara dan Bahan Eksfoliasi agar Kulit Makin Glowing
Idealnya, kita melakukan eksfoliasi sebelum bercukur. “Tanpa pengelupasan kulit, pisau cukur cenderung terhambat kulit mati dan mungkin tidak dapat menghilangkan rambut secara efisien atau dekat dengan kulit,” kata Maya Thosani, MD, dokter kulit yang berbasis di Scottsdale, Arizona.
“Eksfoliasi juga menghilangkan kulit mati yang mengelilingi dan melapisi rambut, sehingga pencukuran lebih rapi dan hasil lebih halus.”
Dia menambahkan bahwa karena kulit yang baru terkelupas akan membuat permukaan kulit menjadi lebih rata, hal ini juga dapat membantu mengurangi goresan dan luka.
Selain itu, beberapa eksfolian —terutama eksfoliator kimia dan scrub fisik yang terbuat dari garam— berpotensi mengiritasi kulit yang baru dicukur, sehingga memang kita disarankan melakukan eksfoliasi sebelum bercukur bukan setelahnya.
Intinya adalah apa pun jenis eksfolian yang kamu sukai, baik itu scrub yang halus atau produk yang mengandung asam kuat, yang terbaik adalah melakukan eksfoliasi sebelum bercukur.
Baca juga: Mengenal Eksfoliasi Wajah, Manfaat, dan Cara Tepat Melakukannya
Jika kamu ragu untuk melakukan eksfoliasi, berikut beberapa manfaat yang mungkin bisa meyakinkan kamu untuk melakukan eksfoliasi secara rutin.
Baca juga: Seberapa Sering Eksfoliasi Wajah Berdasar Jenis Kulit
Secara umum, targetkan satu hingga dua kali seminggu untuk melakukan eksfoliasi. Meskipun demikian, seberapa sering kita melakukan eksfoliasi bergantung pada jenis eksfoliator yang digunakan dan jenis kulit masing-masing.
“Kulit kering misalnya, adalah kulit yang kekurangan minyak dan jenis kulit tersebut dapat dikelupas satu hingga dua kali seminggu tanpa efek samping negatif apa pun,” kata Lozina. “Kulit berminyak dan tebal dapat dikelupas lebih sering tanpa efek samping negatif.”
Pengelupasan kulit secara lembut dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti menggunakan sabun batangan eksfoliasi yang memiliki scrubber mikro atau menggunakan loofah mandi berbahan jaring yang lembut.
“Ini dapat dilakukan dengan aman setiap hari selama tidak menggunakan terlalu banyak tekanan,” kata Dr. Thosani.
Eksfoliator berbahan kimia, seperti yang diformulasikan dengan asam alfa hidroksi dan beta hidroksi (AHA dan BHA) atau enzim, paling baik digunakan setiap satu atau dua minggu sekali, tergantung pada potensi dan jenis kulitmu. Ikuti petunjuk pada label jika ragu, dan perhatikan reaksi kulit
Eksfoliator fisik yang kuat sebaiknya dilakukan lebih jarang —terutama jika digunakan tekanan yang kuat, kata Dr. Thosani.
Dia menambahkan, “Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk kekeringan jika tidak ditindaklanjuti dengan mengoleskan krim emolien untuk mengembalikan kelembapan dan menyembuhkan pelindung kulit setelahnya.”
Baca juga: Resep Baking Soda untuk Eksfoliasi Kulit agar Wajah Makin Glowing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram