Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Pasangan tapi Kesepian? Ini 7 Cara Mengatasinya 

Kompas.com, 21 Mei 2024, 12:26 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Rasa kesepian tidak hanya dialami oleh para lajang (single) alias jomblo. Ternyata orang yang sudah memiliki pasangan, baik pacar maupun suami atau istri juga bisa merasa kesepian, lho

Dilansir dari Time dan Verywell Mind, ternyata merasa kesepian meskipun berada dalam hubungan dengan pasangan, merupakan hal yang wajar terjadi. 

“Sangat wajar, bahwa orang-orang yang menjalin hubungan jangka panjang merasa kesepian,” kata Niloo Dardashti, Psikolog dan Pakar Hubungan yang berbasis di New York, AS dalam Time.

Baca juga: Punya Pacar tapi Kesepian, Apa Sebabnya?

Beberapa penyebab punya pasangan tapi kesepian antara lain tidak bahagia dalam hubungan, berkurangnya kualitas hubungan dengan pasangan, kurang komunikasi, dan enggan menyampaikan perasaan kepada pasangan.

Menariknya, media sosial juga berperan menyebabkan seseorang merasa kesepian padahal sudah memiliki pasangan.

Cara mengatasi punya pasangan tapi kesepian 

Ilustrasi punya pasangan tapi kesepianiStockPhoto/Vladimir Vladimirov Ilustrasi punya pasangan tapi kesepian

Namun tenang saja, sebab rasa kesepian meskipun sudah punya pasangan itu bisa diatasi. Berikut cara mengatasi rasa kesepian meskipun sudah punya pasangan, seperti disadur dari Time dan Verywell Mind. 

1. Diskusi dengan pasangan 

Jika kamu merasa kesepian, kamu bisa menyampaikan kepada pasangan mengenai perasaan tersebut tanpa menghakiminya. 

“Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyadari apa yang kamu rasakan, kemudian mendekati pasangan dan memulai serangkaian percakapan,” ujar Gary Brown, Terapis Keluarga dan Pernikahan di Los Angeles dalam Time. 

Ceritakan perasaanmu kepada pasangan, tanpa menggunakan nada dan bahasa yang menuduh dan menyalahkan. Pilih waktu yang tepat untuk bercerita kepada pasangan, seperti malam hari setelah kalian selesai beraktivitas dan dalam kondisi tenang. 

Baca juga: Apakah Kesepian Itu Normal?

2. Cari solusi bersama

Setelah berdiskui dengan pasangan, kalian bisa mencari solusi bersama guna mengatasi rasa kesepian tersebut. Misalnya, menjadwalkan lebih banyak quality time bersama pasangan setiap harinya. 

Upayakan untuk mendengarkan pendapat pasangan. Setelah ada solusi bersama, maka cobalah konsisten untuk menjalani hal tersebut bersama pasangan. 

3. Istirahat dari media sosial

Seperti disampaikan sebelumnya, media sosial punya pengaruh pada rasa kesepianmu. Oleh sebab itu, ambil jeda sejenak dari media sosial guna fokus dan mensyukuri lebih banyak hubunganmu dan pasangan. 

Menurut Jenny Taitz, Psikolog Klinis dan Penulis How to Be Single and Happy, mengatakan membandingkan hubunganmu dengan hubungan orang lain yang tampak di media sosial, juga bisa menimbulkan rasa kesepian. 

“Misalnya pada Hari Valentine, dan kamu menikmati makan malam yang menyenangkan. Tapi kemudian, kamu membuka media sosial dan melihat orang lain mendapatkan perhiasan atau bunga yang sangat indah,” katanya. “Itu otomatis akan membuatmu merasa kesepian,” imbuh Jenny dalam Time. 

Baca juga: Pisces hingga Capricorn, 6 Zodiak yang Paling Kesepian

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau