Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Orang yang Mudah Percaya Orang Asing di Medsos?

Kompas.com, 22 Juni 2025, 14:03 WIB
Ida Setyaningsih ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Percaya pada orang asing di media sosial bisa menjadi awal dari jebakan love scamming.

Menurut Psikolog Mira Damayanti Amir, S.Psi, kepercayaan yang muncul di ruang digital sering tidak disertai penilaian menyeluruh terhadap karakter asli lawan bicara.

“Relasi yang dibangun secara online membuat kita hanya mengenal versi yang ditampilkan. Kita tidak bisa membaca ekspresi, bahasa tubuh, atau konteks yang lebih luas,” ujar Mira saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/6/2025).

Hal ini membuat seseorang cenderung mengisi celah informasi dengan asumsi positif, terutama jika merasa nyaman secara emosional dengan komunikasi yang dibangun.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Love Scamming, Batasi Informasi Diri di Media Sosial

Rasa kesepian dan kebutuhan akan afeksi

Mira menjelaskan, ada kondisi psikologis yang membuat seseorang menjadi lebih mudah percaya, salah satunya adalah kesepian emosional, meski tampak aktif secara sosial.

“Kadang seseorang terlihat kuat dari luar, tapi merasa kosong secara emosional. Ini yang jadi celah bagi pelaku untuk masuk,” katanya.

Kondisi ini dikenal dengan istilah urban loneliness, yang kerap dialami oleh individu yang tinggal di kota besar, dikelilingi banyak aktivitas, tapi minim interaksi bermakna.

Di sisi lain, manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan akan afeksi, yakni rasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.

Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi dalam lingkungan sehari-hari, perhatian dari orang asing di media sosial bisa terasa sangat berarti.

“Relasi itu seperti nutrisi bagi jiwa. Kalau kita kekurangan, perhatian dari orang asing pun bisa terasa sangat tulus, padahal mungkin manipulatif,” kata Mira.

Baca juga: Kasus Love Scamming di Media Sosial, Kenali Modus dan Polanya

Nalar kritis berkurang secara alamiah

Mira menjelaskan, seseorang yang sedang mengalami tekanan psikologis seperti kesepian, kebutuhan validasi, atau kehilangan rasa aman, bisa secara tidak sadar menurunkan kemampuan berpikir kritisnya.

“Saat sedang butuh validasi atau merasa down, kita cenderung ‘meng-off-kan’ logika. Ini alamiah, karena emosi yang mengambil alih,” ujarnya.

Akibatnya, seseorang jadi lebih mudah menerima informasi sepihak, mengabaikan red flag, dan langsung percaya pada cerita yang disampaikan oleh akun asing.

Hal ini diperparah oleh interaksi digital yang bersifat instan dan personal, seperti komunikasi intens melalui DM Instagram atau WhatsApp, yang menciptakan ilusi kedekatan.

Baca juga: Staf Presiden Prabowo Jadi Korban Love Scamming, Ini Penyebabnya Menurut Psikolog

Mengapa harus berhati-hati saat komunikasi online?

Mira mengingatkan, relasi digital bukan hal tabu, namun penting untuk selalu menggunakan logika dan tetap waspada saat membangun hubungan di media sosial.

Beberapa tips agar tak tidak terjebak love scamming, menurut Mira, antara lain:

  • Jangan mudah berbagi informasi pribadi atau data keuangan
  • Selalu verifikasi identitas lawan bicara, ajak video call atau pertemuan langsung
  • Waspadai jika lawan bicara menghindar dari interaksi nyata
  • Minta pendapat orang terdekat jika merasa ragu

“Percaya itu penting, tapi jangan sampai membuat kita menutup mata pada kenyataan,” ujar Mira.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau