Penulis
KOMPAS.com - ASI (air susu ibu) menyediakan gizi terbaik yang lengkap dan seimbang. Anak yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung terhindar dari stunting, berat badan tidak naik (wasting), dan anemia, tiga masalah gizi yang masih menjadi momok di Indonesia.
Agar ibu menyusui dapat memberikan ASI yang berkualitas, asupan makan ibu juga harus diperhatikan.
Ibu menyusui umumnya membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Agar tetap bergizi baik, ibu menyusui membutuhkan 340 hingga 400 kilokalori (kkal) lebih banyak per hari dibandingkan jumlah yang dikonsumsi sebelum hamil. Itu sebabnya ibu menyusui seringkali memiliki rasa lapar yang tinggi.
“Selama menyusui, kebutuhan zat gizi meningkat secara signifikan. Nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin B kompleks, dan DHA sangat penting tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk menjaga kondisi fisik dan mental ibu. Karena itu, diperlukan asupan yang diformulasikan sesuai kebutuhan ibu menyusui,” ungkap dr. Dewi Virdianti P., Health Communicator Kalbe Nutritionals.
Baca juga: 5 Hal yang Sebaiknya Dihindari Ibu Saat Menyusui dan Pemulihan Pasca-Melahirkan
Tidak seperti susu formula, ASI bervariasi dalam kandungan dan komposisi kalori. ASI akan berubah selama setiap sesi menyusui dan selama masa laktasi untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Makanan bergizi yang perlu masuk dalam daftar menu ibu menyusui terdiri dari protein nabati dan hewani, seperti daging unggas, daging sapi, hati, telur, serta ikan.
Ibu menyusui juga bisa mendapatkan lemak sehat yang berasal dari alpukat, minyak zaitun, minyak kelapa, atau yogurt full lemak. Jenis makanan lain yang direkomendasikan adalah buah, sayuran berdaun hijau, serta makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Tak kalah penting, ibu juga harus mengonsumsi air putih yang cukup.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Daun Katuk Bisa Melancarkan Produksi ASI?
Ketahui Manfaat ASI dan Cara Menyusui yang TepatMeskipun pola makan sehat merupakan faktor terpenting dalam nutrisi selama menyusui, mengonsumsi suplemen atau makanan tambahan dapat membantu mengisi kembali cadangan vitamin dan mineral tertentu.
Ada sejumlah alasan mengapa ibu mungkin kekurangan nutrisi tertentu selama masa nifas. Antara lain tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tersebut atau tidak memenuhi kebutuhan energi yang meningkat akibat produksi ASI. Selain itu, pola makan ibu mungkin telah berubah karena Anda sibuk mengurus bayi.
Business Group Manager Prenagen, Junita, mengatakan untuk mendukung kebutuhan nutrisi ibu menyusui, telah hadir Prenagen Lactamom dengan formulasi khusus.
"Prenagen Lactamom mengandung protein, kalsium, vitamin B2 dan B12, DHA serta Omega-3, dan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta menjaga energi dan daya tahan tubuh ibu. Selain itu, PRENAGEN Lactamom juga diformulasikan dengan kadar gula rendah sehingga tetap nyaman dikonsumsi selama masa menyusui," katanya.
Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui, Sasaran Strategis Program MBG yang Kerap Terpinggirkan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang