Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Dipikirkan Anak ketika Orangtuanya Bercerai

Kompas.com, 2 Mei 2017, 11:46 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber Your Tango

KOMPAS.com - Perceraian adalah hal yang berat untuk keluarga, terutama untuk anak-anak. Kunci untuk menjalani perceraian "yang sehat" adalah membuat masa transisi yang lancar dan lingkungan yang stabil untuk anak.

Memang tidak ada pasangan yang ingin pernikahannya kandas. Keputusan bercerai adalah hasil dari pertimbangan yang matang dan kesepakatan bersama.

Tetapi, apa yang sebenarnya dipikirkan anak terhadap keputusan berpisah ayah ibunya?

1. Bukan orangtua yang gagal
Saat suami istri memutuskan bercerai, mereka sering dihantui rasa bersalah dan gagal sebagai orangtua. Tidak demikian halnya dengan anak-anak, mereka tidak menilai ayah ibunya dari perpisahan yang dilakukannya.

Status pernikahan seharusnya memang tidak menjadi ukuran kemampuan membesarkan anak. Setiap anak ingin orangtuanya tahu bahwa mereka tetaplah ayah dan ibu terbaik untuknya.

2. Jangan bicara buruk
Berapa kali Anda sudah mengatakan hal-hal buruk tentang mantan istri atau suami di depan anak-anak? Walau mungkin si mantan memang berlaku buruk, tetapi tidak sehat bagi anak-anak mendengar ayah atau ibunya dijelek-jelekkan.

Anak-anak mencintai kedua orangtua dan ingin berada di dekat mereka. Ia mencintai Anda, tapi juga memiliki cinta yang sama untuk mantan Anda.

Mengatakan hal-hal buruk tentang mantan pasangan Anda bukan hanya membuat anak merasa sedih, tapi juga menyebabkan stres. Seperti halnya pada orang dewasa, stres juga bisa berdampak buruk pada anak-anak.

3. Jaga perilaku
Sebagian orang bercerai tetapi tetap berteman, bahkan menghadiri kegiatan sekolah anak bersama-sama layaknya sebuah keluarga. Namun, sebagian besar berlaku sebaliknya. Bukan cuma diam-diaman, setiap pertemuan adalah ajang percekcokan.

Dampak dari perseteruan yang tidak selesai-selesai itu akan memiliki dampak seperti ketika anak masih tinggal dalam satu rumah tapi ayah dan ibunya sering bertengkar. Makin sulit Anda berdamai dengan mantan pasangan, makin sulit pula anak menerima perceraian itu.

Setiap anak mencintai ayah dan ibunya dan ingin orangtuanya akur meski sudah berpisah. Mereka tidak ingin merasakan energi negatif di sekitarnya. Jadi, demi anak-anak mulailah menahan diri untuk tidak bertengkar lagi dengan mantan pasangan di depan anak-anak.

4. Punya hak untuk membicarakan ayah atau ibu
Anak-anak senang menceritakan apa yang dialaminya, termasuk tentang orangtuanya. Ketika si kecil yang hidup bersama mantan pasangan mengunjungi Anda, mereka juga mungkin akan menyebut mantan Anda dalam pembicaraan.

Jangan larang anak membicarakan tentang mantan pasangan Anda karena itu bisa menyebabkan mereka sedih dan cemas. Larangan itu juga bisa membuat mereka enggan bercerita hal lain pada Anda.

Akan ada masanya pula ketika anak sudah beranjak besar dan mengeluhkan pola asuh mantan pasangan Anda. Tahan diri untuk tidak berkomentar buruk. Dengarkan apa yang disampaikan anak dan cobalah memberikan saran yang tepat.

5. Pahami kebutuhan anak
Mendiskusikan tentang hak asuh anak serta waktu untuk bertemu anak merupakan bagian dari proses perceraian. Meski Anda benci pada si mantan, tahanlah ego Anda dan utamakan kepentingan serta kebutuhan anak.

Anak-anak juga memiliki perasaan dan mereka perlu memahami apa yang terjadi antara ayah dan ibunya. Selalu pertimbangkan emosi yang dialami anak saat Anda dan si mantan mendiskusikan tentang hak asuh.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau