Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Risiko Kesehatan Bila Kantor Terlalu Jauh

Berikut adalah sejumlah efek buruk dari perjalanan jauh ke kantor — dengan kendaraan pribadi, bus kota, atau kereta — pada kesehatan Anda.

1. Gula darah meningkat

Berkendara lebih dari 16 kilometer setiap hari, dari dan ke tempat kerja, terkait dengan gula darah tinggi. Demikian yang ditemukan oleh tim peneliti dari University School of Medicine di Saint Louis dan Institut Cooper di Dallas dan diterbitkan dalam The American Journal of Preventive Medicine. Kadar gula darah tinggi dapat berujung pada pradiabetes dan diabetes.

2. Kurang tidur

Regus Work-Life Balance Index tahun 2012 menemukan bahwa orang yang memerlukan waktu lebih dari 45 menit dari dan ke tempat kerja setiap hari dilaporkan memiliki kualitas tidur yang lebih rendah dan tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan waktu perjalanan yang lebih pendek.

3. Berat badan meningkat

Semakin jauh perjalanan ke kantor setiap hari, semakin tinggi peluang Anda untuk memiliki berat badan berlebih. Ini karena perjalanan komuter yang panjang membuat banyak orang harus berangkat pagi-pagi buta dan melewatkan waktu sarapan, sehingga lebih memilih untuk membeli makanan cepat saji yang seadanya dan berkalori tinggi selama di perjalanan.

Dan tentu saja, berlama-lama duduk di mobil atau berdempetan di kereta atau bus meninggalkan sedikit waktu untuk mendapatkan aktivitas fisik yang cukup — yang dapat berkontribusi untuk peningkatan indeks massa tubuh dan tekanan darah tinggi.

4. Tensi darah naik

Perjalanan yang panjang selama jam sibuk — ditambah dengan kecemasan datang terlambat ke kantor — dapat mengakibatkan peningkatan stres yang mendongkrak tekanan darah Anda. Ini dibuktikan dalam eksperimen dari tim peneliti University of Utah, di mana partisipan diberitahu bahwa mereka terlambat untuk pertemuan dan akan diberikan insentif uang jika berhasil mencapai tujuan mereka secepat mungkin.

Jika Anda merasa Anda selalu terburu-buru, mungkin layak untuk mempertimbangkan berangkat ngantor setidaknya sejam sebelum jam sibuk — bahkan jika Anda tiba di tempat kerja pada waktu yang sama seperti biasa. Dengan begini Anda pasti akan merasa kurang cemas selama di perjalanan.

5. Risiko sakit leher kronis

Sepertiga dari pekerja yang menghabiskan perjalanan ke kantor lebih dari 90 menit per hari mengatakan mereka mengalami sakit leher dan punggung yang tak kunjung mereda, menurut sebuah jajak pendapat Gallup tahun 2010.

Namun, dari semua pegawai yang memerlukan waktu hanya 10 menit atau kurang untuk pulang-pergi ke tempat kerja, hanya satu dari empat orang yang melaporkan nyeri punggung. Waktu ekstra yang dihabiskan untuk duduk membungkuk di kursi atau saat berdiri di bus dan kereta berperan besar dalam memupuk masalah ini.

Solusinya hanya satu: usahakan untuk selalu duduk tegak, dengan dukungan tulang punggung yang baik dan kepala tegak sejajar bahu. Postur tubuh yang baik dapat membantu Anda membalikkan masalah ini, dan merupakan pilihan gaya hidup yang mengharuskan Anda untuk mengingatnya setiap hari agar menjadi kebiasaan yang otomatis.

6. Rentan depresi

Pekerja yang mengendarai kendaraan sendiri atau berangkat dengan transportasi umum dilaporkan kurang mampu untuk menikmati kegiatan sehari-hari dan memiliki lebih banyak kesulitan berkonsentrasi dibandingkan dengan pejalan kaki atau pengendara sepeda, berdasarkan sebuah studi dari University of East Anglia tahun 2014.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa skor kesejahteraan mental menurun untuk mereka yang ngantor dengan mobil gara-gara waktu yang dihabiskan di belakang kemudi meningkat. Untuk pejalan kaki, justru sebaliknya: mereka yang melakukan perjalanan ke tempat kerja dengan jalan kaki memiliki skor kesehatan mental yang lebih baik.

Meski tidak ada banyak yang dapat Anda lakukan untuk mempersingkat atau menghilangkan waktu perjalanan, Anda dapat mengakalinya dengan melakukan sesuatu seperti mendengarkan lagu atau podcast audio yang menarik.

Anda juga mungkin bisa coba ngobrol dengan orang di sebelah. Menurut sebuah studi terbitan Journal of Experimental Psychology tahun 2014, penumpang bus dan kereta komuter melaporkan pengalaman yang lebih positif ketika mereka berkomunikasi dengan penumpang lain daripada ketika mereka menutup diri.

7. Kebahagiaan dan kepuasan hidup merosot

Ini adalah temuan dari Office for National Statistics di Inggris yang mengamati dampak perjalanan komuter dengan kesejahteraan pribadi. Ditemukan juga bahwa setiap menit tambahan waktu perjalanan pulang-pergi ngantor membuat Anda merasa lebih buruk.

Naik bus selama 30 menit atau lebih dikaitkan dengan tingkat terendah dari kepuasan hidup dan kebahagiaan, tapi bahkan jika Anda cukup beruntung untuk bersepeda ke tempat kerja dan menikmati alam yang indah, kepuasan juga akan menurun jika jarak yang Anda tempuh terlalu panjang.

8. Paparan polusi berlebih

Dalam sebuah penelitian tahun 2007 dari warga Los Angeles, ditemukan bahwa hingga setengah dari porsi paparan mereka terhadap polusi udara berbahaya terjadi saat mereka melakukan perjalanan bolak-balik ngantor dengan kendaraan mereka.

Kata penulis studi, mengemudi dengan jendela tertutup, menggunakan udara AC yang diresirkulasi, dan mengemudi lebih lambat dari 30 km per jam bisa mengurangi paparan, tetapi tetap tidak sebanyak jika Anda memangkas waktu mengemudi.

Begitu pula dengan bersepeda ke kantor, ungkap studi asal Belanda tahun 2010. Meski demikian, manfaat bersepeda yang mampu meningkatkan kerja jantung tetap masih lebih besar dibanding risiko kesehatan dari paparan polusi udara.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/10/31/075550120/8-risiko-kesehatan-bila-kantor-terlalu-jauh

Terkini Lainnya

Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com